TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan pengantin baru di Hong Kong muncul dengan gagasan mengirimkan pada para tamu mereka jamuan makanan dalam pesta pernikahan mereka lewat kotak makanan.
Pasangan itu dipaksa untuk menunda resepsi pernikahan, yang awalnya dijadwalkan dilakukan pada November 2019, namun ditunda karena ada gelombang unjuk rasa di Hong Kong menuntut kebebasan yang lebih luas dari Cina.
Pasangan itu sekarang tak mau menunda lagi pesta pernikahan mereka yang diselenggarakan pada 11 Maret lalu, kendati wabah virus corona sedang menyebar. Di Hong Kong, ada sekitar 131 kasus pasien yang tertular virus corona per 13 Maret 2020. Pemerintah Hong Kong mengimbau masyarakat agar memakai masker dan mereka yang punya gejala sesak nafas agar tidak mendatangi keramaian.
Ilustrasi pernikahan. (Pixabay.com)
Dikutip dari asiaone.com, nama pasangan itu tidak dipublikasi. Foto-foto makanan yang dikemas dalam kotak makan membuatnya terlihat seperti goodie bags.
Kotak makan itu setidaknya berisi delapan jenis makanan dan diunggah ke Facebook pada 11 Maret 2020. Total ada sekitar 150 tas goodie bag berisi hidangan pernikahan yang dibungkus menggunakan 900 kotak makan plastik.
Pasangan itu menyediakan meja dan kursi bagi para tamu undangan dan memberikan mereka ‘goodie bagi’ makanan untuk dibawa pulang. Para tamu undangan juga disajikan sejumlah pertunjukan hiburan dan minuman. Acara berlangsung sampai malam atau sekitar pukul 10 malam
Tindakan pasangan pengantin itu menuai pro dan kontra dari para pengguna media sosial. Sebagian besar pasangan di Hong kong yang sudah memesan paket pernikahan, umumnya memilih untuk menunda acara besar mereka ini sampai akhir tahun atau pada awal 2021.
Resepsi pernikahan pasangan yang digelar di tengah wabah virus ini menuai banyak komentar, ada yang mengirimkan doa, namun ada juga yang mengkritik. Diantara komentar pujian yang masuk bertuliskan pasangan pengantin ini masih memperlihatkan rasa kemanusiaan (membungkuskan makanan untuk tamu). Namun mereka yang mengkritik menyebut pasangan ini telah menggunakan plastik berlebihan untuk membungkus makanan bagi para tamu.