TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada yang mengalahkan warga Italia bahkan di tengah isolasi virus Corona (COVID-19). Dimulai dari lagu nasional. Piano, trompet, dan biola, menyusul dari jendela-jendal mereka yang diisolasi. Nada-nada keluar dari jendela, balkon, dan atap rumah.
"Dari hati kami, untuk mengucapkan terima kasih dan menunjukkan bahwa kami dapat melewati ini," kata Emma Santachiara, 73 tahun, dikutip dari New York Times, 15 Maret 2020. Dia keluar ke teras apartemennya di bagian Monteverde Roma untuk bertepuk tangan dengan cucunya.
Orang Italia pada dasarnya tetap di bawah tahanan rumah karena Italia menjadi garda terdepan Eropa dalam perang global melawan virus Corona, telah memerintahkan pembatasan luar biasa pada aktivitas publik untuk mencegah penularan.
Dua pria memainkan alat musik dari jendela apartemen mereka pemerintah setempat memberlakukan lockdown, di Roma, Italia, 13 Maret 2020. Warga memainkan alat musik dan bernyanyi bersama dari jendala apartemen mereka untuk membangkitkan semangat di tengah serangan virus Corona di Italia. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Pada hari Sabtu, virus telah menginfeksi lebih dari 21.000 orang Italia dan menewaskan lebih dari 1.400 orang, menurut pejabat nasional. Jumlah ini adalah yang terburuk yang dilaporkan di mana saja di luar Cina. Italia telah menutup semua sekolah, bar dan restorannya, dan membatasi pergerakan untuk hal lain selain pekerjaan, kesehatan atau pengadaan barang-barang penting.
Dari Milan, dekat episentrum utara krisis, ke ibu kota Roma dan Napoli dan Palermo di selatan, media sosial menunjukkan orang-orang di balkon mereka atau bersandar dari jendela dan menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu-lagu populer selama beberapa hari terakhir.
Pada Sabtu siang, banyak orang di seluruh negeri pergi ke balkon mereka untuk memberikan tepuk tangan kepada para dokter dan perawat yang bekerja di garis depan krisis, menurut Reuters.
Musisi Italia telah juga bergabung dalam flash mob untuk mengusir rasa takut dan putus asa dengan dengan memainkan musik atau bernyanyi.
Dalam video yang dibagikan RT, sebuah band musik dari Roma mendorong warga untuk bergabung dengan flash mob musik dari rumah masing-masing memecah keheningan untuk solidaritas yang kuat.
"Musik adalah obat terbaik untuk menyembuhkan jiwa dan itulah yang kami butuhkan saat ini," tulis sebuah band yang beranggotakan 18 orang di halaman Facebook acara tersebut ketika mereka meminta orang-orang untuk membuka jendela mereka dan memainkan alat musik, menyanyikan sebuah lagu, atau hanya membuat kebisingan dengan cara apapun.
Wilayah terparah Italia yang terdampak virus adalah wilayah utara Lombardy yang makmur di sekitar ibu kota keuangan Milan, tetapi virus telah menyebar ke seluruh negeri.
Pemerintah telah memberlakukan penguncian yang belum pernah terjadi sebelumnya, menutup sekolah dan sebagian besar toko, melarang semua kecuali gerakan penting dan menyuruh orang untuk tetap tinggal di rumah mereka.
Di media sosial, selebriti mendesak orang untuk tinggal di rumah dan mencuci tangan secara teratur.
Warga Italia telah banyak mengunggah gambar yang menunjukkan kehidupan di bawah penguncian, serta lelucon tentang krisis dan kesulitan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Pemerintah dan tokoh-tokoh publik terkemuka juga berusaha meyakinkan publik. Tagar dengan pesan yang menggembirakan seperti #allwillbewell telah menyebar luas ketika pihak berwenang dan individu Italia berusaha untuk mempertahankan rasa optimisme di tengah penutupan virus Corona.