TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan raksasa bidang minyak Saudi Aramco menuai kritikan setelah beredar sejumlah foto seorang pekerja migran asal India diminta menjadi ‘manusia cairan pembersih tangan’ menyusul penyebaran virus corona atau COVID-19. Tindakan itu dinilai merendahkan martabat manusia.
Dikutip dari asiaone.com, foto-foto ‘manusia cairan pembersih tangan’ itu beredal di Twitter pada Selasa, 10 Maret 2020 yang memperlihatkan seorang laki-laki dengan sebuah dispenser cairan pembersih tangan atau hand sanitizer menempel di badannya. Laki-laki malang itu diduga berasal dari kawasan Asia Selatan. Dia menggunakan masker dan sarung tangan lalu berkeliling membantu orang-orang di sekitarnya agar tetap bersih.
Shocking contempt for human dignity in #SaudiArabia’s oil company @Saudi_Aramco.
Picture shows an Indian employee dressed up as a mobile hand sanitizer for the convenience of #ARAMCO’s American executives. https://t.co/RuCFNKR5NY
— Tarek Fatah (@TarekFatah) March 11, 2020
Salah seorang pengguna media sosial menyebut tindakan itu penghinaan pada martabat manusia. Banyak pula yang menyebut hal itu rasisme, mempermalukan dan menjijikkan. Rasisme terhadap kelompok Asia Selatan diduga hal yang banyak terjadi di negara-negara Timur Tengah.
Menanggapi hujan kritikan itu, Saudi Aramco pun segera meminta maaf yang dipublikasi lewat Twitter pada keesokan harinya. Perusahaan itu juga mengutarakan ketidak puasan atas perilaku kasar seperti itu serta menegaskan Saudi Aramco tidak pernah menyetujui tindakan semacam itu.
Saudi Aramco sudah menarik laki-laki yang diminta menjadi ‘manusia cairan pembersih tangan’ itu dan melakukan langkah-langkah agar tindakan seperti itu tidak terjadi lagi. Tujuan dari adanya ‘manusia cairan pembersih tangan’ itu meningkatkan kesadaran agar tangan tetap bersih. Arab Saudi saat ini sedang merawat 45 pasien virus corona atau COVID-19.