TEMPO.CO, Jakarta - Seorang sopir taksi dipenjara setelah menurunkan penumpang Asia di jalan tol Mesir karena takut virus Corona.
Video viral memperlihatkan seorang pria Asia putus asa mencari tumpangan setelah sopir taksi menurunkannya di tengah jalan.
"Kasus virus Corona pertama di Mesir!" terdengar suara bercanda dalam video.
"Semoga Tuhan mendukungmu, Haji! Usir dia!" teriak orang lain.
Dikutip dari Gulfnews, 13 Maret 2020, sopir taksi itu dilaporkan memaksa orang asing itu keluar dari mobil di jalan raya yang sering sibuk dekat bagian selatan kota Maadi, Kairo.
Insiden yang diyakini terjadi awal pekan ini, telah memicu kemarahan di kalangan orang Mesir setelah video itu viral. Beberapa orang Mesir mengunjungi lelaki Tionghoa itu di hotelnya di Kairo dan menyampaikan permintaan maaf kepadanya atas insiden tersebut, yang secara luas dikutuk di media sebagai tindakan intimidasi dan rasisme.
"Ini bukan etika orang Mesir. Kami minta maaf kepada Anda," kata bintang film Mesir Ahmad Al Saqqa dalam sebuah unggahan media sosial. "Kami bukanlah orang yang memiliki sifat suka perundungan dan rasisme. Kami jauh lebih baik daripada perilaku ini," tambah Al Saqqa.
Duta besar Cina di Kairo juga mengunjungi korban di hotelnya untuk menyatakan solidaritas, menurut laporan Middle East Eye.
Korban adalah seorang insinyur Cina, yang baru-baru ini tiba di Mesir untuk bekerja di sebuah perusahaan konstruksi.
Polisi Mesir mengidentifikasi dan menangkap pengemudi taksi, yang berdalih dia menurunkan penumpang Asia tersebut karena ketakutan akan virus Corona.
Menurut penyelidikan, pengemudi mengatakan ia menurunkan penumpang setelah menyadari bahwa ia batuk dan takut tertular virus Corona.
Pria yang merekam video itu terdengar mengatakan "buang saja dia", "corona", mendorong orang lain di jalan untuk menghindari penumpang yang takut terinfeksi.
Wabah virus Corona di Mesir sejauh ini terkonsentrasi di Luxor, dengan sebagian besar kasus terdeteksi di kapal pesiar Sungai Nil.
Kota kuno Luxor telah berada di bawah pembatasan sejak Senin karena kementerian kesehatan terus melacak kasus-kasus potensial penyebaran virus.
Menurut laporan Anadolu, hingga Jumat tercatat 80 kasus virus Corona dikonfirmasi di Mesir dengan dua kematian.