TEMPO.CO, New York - Seorang pengacara di New York, Amerika Serikat, diduga telah menginfeksi sekitar 50 orang lainnya di kota itu dengan virus Corona secara tidak sengaja.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengatakan wabah di daerah New Rochelle dipicu seorang pengacara berusia 50 tahun.
Lewis Garbuz, yang bekerja di Grand Central Station di Manhattan, terbukti positif terinfeksi virus Corona ini pada 2 Maret 2020.
“Garbuz merupakan kasus pertama infeksi Corona di komunitas karena tidak ditemukan penyebab infeksinya,” begitu dilansir News pada Kamis, 12 Maret 2020.
Kasus infeksi virus Corona di pinggir Kota New York melonjak dari satu menjadi seratus kasus dalam sepuluh hari. Ini menjadi bagian besar dari total 173 kasus infeksi virus Corona.
Ini membuat sejumlah sekolah, rumah ibadah, dan ruang pertemuan besar di pinggir kota menjadi tutup selama dua pekan untuk mencegah penyebaran virus ini.
“Ini tindakan dramatis tapi ini adalah klaster terbesar di negara ini,” kata Cuomo seperti dilansir News. “Dan ini urusan hidup dan mati.”
Garbuz menginfeksi 17 orang dalam dua hari setelah putranya yang berusia 20 tahun, istri dan putri 14 tahun terbuktif positif terinfeksi virus Corona.
Tetangganya, yang mengantarnya ke rumah sakit, juga tertular begitu juga seorang teman. Istri dari teman tadi dan dua putera serta seorang putri juga ikut terinfeksi.
Delapan orang yang berinteraksi dengan Garbuz terinfeksi positif sehari setelahnya.
Korban lainnya adalah anggota Young Israel Congregation di New Rochelle, yang didatangi Garbuz. Asda dua teman dan dua warga di dekat Rockland County yang bekerja sebagai penyedia katering ikut terinfeksi.
Cuomo mengatakan ada 23 orang terkait dengan Garbuz juga terinfeksi virus ini. Istri Garbuz mendesak publik agar tidak menyalah keluarga mereka.
“Saya harap nama Garbuz tidak terasosiasi dengan virus Corona tapi terasosiasi dengan yang membantu mencegah penyebaran virus ini,” kata Adina Lews Garbuz di Facebook.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, wabah virus Corona telah menyebar dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah sejak Desember 2019.
Virus Corona ini telah menyerang di lebih dari seratus negara dengan sekitar 4.600 korban jiwa dan lebih 118 ribu orang di berbagai negara terinfeksi.