TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden pertama Iran Eshaq Jahangiri dan dua menteri Iran lainnya dinyatakan positif virus Corona (COVID-19).
Jahangiri telah menghilang dari hadapan publik selama beberapa hari dan absen dalam rapat Kabinet yang diadakan setiap Rabu pagi, menurut informasi kantor berita Fars yang dikutip Kamis, 12 Maret 2020.
Dua hari lalu, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat untuk wakil presiden sempat membantah desas-desus yang mengatakan Jahangiri terjangkit virus Corona. Pihaknya mengatakan Jahangiri hadir di kantornya dan sempat berbicara dengan gubernur provinsi mengenai situasi virus Corona di Iran.
Hingga saat ini pejabat di kabinet pemerintah belum membantah atau mengonfirmasi laporan yang diterbitkan oleh Fars, dikutip dari Radio Farda.
Seorang anggota tim medis yang mengenakan masker wajah menyemprotkan cairan desinfektan untuk membersihkan halte bus di tengah penyebaran wabah virus Corona, di Teheran, Iran 5 Maret 2020. [WANA (Kantor Berita Asia Barat) / Nazanin Tabatabaee via REUTERS]
Kantor berita Fars juga memuat daftar nama menteri yang dicurigai terinfeksi virus Corona. Nama-nama itu di antaranya Mohammad-Javad Iravani, salah satu orang berpengaruh di kantor Petinggi Ali Khamenei. Menurut Fars, Iravani telah dikarantina namun kesehatannya berangsur membaik. Iravani merupakan anggota Dewan Kemanusiaan yang ditunjuk Khamenei. Anggota Dewan lainnya, Mohammad Mir-Mohammadi, meninggal karena virus Corona pada 2 Maret lalu.
Tiga anggota kabinet lainnya yang telah dites positif adalah Wakil Presiden untuk Pemberdayaan Perempuan Masoumeh Ebtekar, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ali-Asghar Mounesan, dan Menteri Industri Reza Rahmani.
Dalam konferensi pers Rabu kemarin, juru bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour tidak menjelaskan kondisi kesehatan terkini Jahangiri ketika dirinya ditanya tentang kondisi kesehatan Jahangiri dan Menteri Kesehatan Iraj Harirchi. Hal itu langsung membuat semua orang menerka-nerka kondisi Jahangiri.
Iran adalah negara yang paling parah diguncang wabah virus Corona di wilayah Timur Tengah. Sejauh ini, menurut keterangan pejabat kedokteran setempat Iran telah mencatat setidaknya 9.000 kasus dan 354 korban meninggal akibat virus COVID-19.
Menurut sumber Radio Farda, lima anggota parlemen Iran telah terinfeksi virus Corona dan dua anggota parlemen meninggal pada 21 Februari lalu.
SAFIRA ANDINI | RADIO FARDA