TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan Italia tidak dapat meninggalkan apartemennya ketika dia terjebak bersama jenazah suaminya yang meninggal karena virus Corona.
Giancarlo Canepa, wali kota Borghetto Santo Spirito, mengatakan dia tidak bisa keluar apartemen karena karantina virus Corona yang diterapkan pemerintah, menurut laporan CNN, 11 Maret 2020.
Sang suami, yang sebelumnya dites positif terkena virus Corona, meninggal Senin pukul 2 siang waktu setempat.
"Ya, memang benar dia masih ada di sana dengan mayat itu dan kita tidak akan bisa mengeluarkannya sampai Rabu pagi," kata wali kota.
Wali kota mengatakan protokol karantina menyatakan bahwa tidak ada yang diizinkan mendekati tubuh.
"Sayangnya, kami memiliki protokol keamanan yang harus kami ikuti," katanya. Wali kota juga mengatakan bahwa pria itu menolak untuk dibawa ke rumah sakit setempat untuk pemulihan sebelum meninggal. "Kalau tidak, ini tidak akan terjadi," katanya.
Insiden ini menjadi berita utama di Italia tentang keputusasaan sang istri karena tetap dikurung bersama mayat suaminya selama berjam-jam.
Suasana di stasiun kereta Roma Termini di Italia, 8 Maret 2020. Italia merupakan negara tertinggi ke-3 dengan jumlah pasien positif virus Corona. Xinhua/Alberto Lingria
Stasiun televisi lokal IVG.IT mengunggah wawancara video dengan tetangga perempuan yang baru saja mengetahui bahwa tetangga mereka telah meninggal dunia.
"Saat ini yang paling penting adalah memikirkan perempuan ini, sendirian dengan tubuh suaminya...Tidak ada yang bisa mendekatinya untuk membantunya atau menghiburnya. Kami harap ini cepat diselesaikan. Doa kami bersamanya dan simpati atas apa yang dialaminya," kata tetangga yang namanya tidak dipublikasikan.
IVG.IT melaporkan bahwa anggota keluarga pria itu putus asa dan bahwa istrinya telah meminta bantuan dari balkon apartemennya.
Pada hari Selasa, kota-kota besar seperti Roma, Milan, dan Venesia, menjadi kota hantu. Warga Italia dan ekspatriat di sana kini tinggal dengan jam malam, pembatasan perjalanan, dan pembatasan aktivitas di tempat-tempat umum, ketika Italia melaporkan lebih dari 9.000 infeksi dan lebih dari 630 kematian akibat virus Corona.
Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, mengatakan belum ada WNI yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19 ketika seluruh Italia ditutup untuk menghambat penyebaran virus.
"Situasi di Italia setelah lockdown masih tetap kondusif, semua wilayah menjadi sepi dan lengang," kata Duta Besar Esti Andayani kepada Tempo, 11 Maret 2020.
Dubes Esti juga mengatakan total 3.067 WNI di Italia hingga kini belum ada yang terinfeksi. Dubes mengatakan para WNI mengisolasi diri di rumah mengikuti imbauan yang dikeluarkan pemerintah Italia.
Kedutaan Besar RI di Roma juga telah menyusun panduan langkah kontijensi dan menetapkan nomor hotline COVID-19 KBRI Roma nomor +393389234243, serta menyampaikan imbauan langkah-langkah pencegahan virus Corona.