Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Afganistan Bersedia Bebaskan Tahanan Taliban

image-gnews
Presiden Trump bertemu dengan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, selama kunjungan pertamanya ke Afganistan, 28 November 2019.[Erin Schaff / The New York Times]
Presiden Trump bertemu dengan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, selama kunjungan pertamanya ke Afganistan, 28 November 2019.[Erin Schaff / The New York Times]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afganistan Ashraf Ghani akan membebaskan 1.500 tahanan Taliban dalam beberapa hari mendatang sebagai salah satu syarat perdamaian yang ditandatangani Taliban dan Amerika Serikat.

Menurut laporan Reuters, 11 Maret 2020, dekrit dua halaman yang ditandatangani oleh Ghani dan akan diumumkan kepada publik nanti oleh kantornya, mengatakan bahwa semua tahanan Taliban yang dibebaskan harus memberikan jaminan tertulis untuk tidak kembali ke medan perang.

Keputusan tersebut menjabarkan secara rinci tentang bagaimana para tahanan akan dibebaskan secara sistematis, suatu proses yang dikatakan akan dimulai dalam empat hari.

"Proses pembebasan 1.500 tahanan Taliban akan selesai dalam 15 hari, dengan 100 tahanan berjalan keluar dari penjara Afganistan setiap hari," menurut keputusan tersebut.

Pembicaraan antara Taliban dan pemerintah Afganistan untuk mengakhiri perang akan berjalan paralel dengan pembebasan itu, kata dekrit itu.

Jika pembicaraan berhasil, pemerintah mengatakan akan membebaskan 500 tahanan Taliban lebih lanjut setiap dua minggu hingga 5.000 tahanan Taliban dibebaskan.

Dekrit itu mengatakan bahwa Taliban harus tetap berpegang teguh pada komitmennya untuk mengurangi kekerasan selama periode ini dan seterusnya.

Seorang prajurit Direktorat Keamanan Nasional Afganistan berdiri di tengah-tengah kelompok yang diduga milisi Taliban di halaman sebuah rumah dinas intelijen di Faizabad, Afganistan, pada bulan September.[Jim Huylebroek/The New York Times]

Pembebasan tahanan adalah bagian dari langkah membangun kepercayaan untuk membuka jalan bagi pembicaraan langsung antara pemerintah dan pemberontak, setelah pembicaraan dengan kedua belah pihak dan Amerika Serikat secara individual.

Masalah ini telah menjadi salah satu poin terbesar dalam kemajuan menuju perdamaian, diperumit dengan perbedaan dokumen antara Amerika Serikat dan Taliban, dan Amerika Serikat dan pemerintah Afganistan.

"Saya mendesak kedua belah pihak untuk segera melakukan perundingan tentang masalah ini di Doha, Qatar untuk menyelesaikan perinciannya," kata Zalmay Khalilzad, utusan khusus AS yang merupakan negosiator utama dalam perundingan.

"Pemerintah Afganistan telah setuju untuk melakukannya. Ketika diimplementasikan, ini akan menjadi langkah penting dalam proses perdamaian," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komandan kelompok garis keras Islamis telah mengirim kendaraan untuk siap mengumpulkan para milisi dalam pertukaran tahanan dan mengatakan mereka akan menghormati kesepakatan dengan menyerahkan lebih dari 1.000 pasukan pemerintah.

Tidak jelas apakah tahanan akan dibebaskan dari penjara lain selain dari Bagram, fasilitas penahanan di sebelah pangkalan militer AS.

Pejabat Ghani berulang kali mengatakan bahwa pemerintah Afganistan memiliki otoritas tunggal untuk membebaskan para tahanan, dan bahwa mereka tidak akan menyetujui langkah berisiko seperti itu sebagai prasyarat untuk langkah selanjutnya dalam proses perdamaian: pembicaraan langsung antara Taliban dan pemimpin Afganistan untuk membahas politik masa depan Afganistan.

Pergeseran posisi Ghani tampaknya merupakan penyelamatan wajah yang dinegosiasikan untuk ketiga pihak, dan tidak terkait dengan upaya Ghani dalam mengamankan masa jabatan kedua setelah terjebak dalam sengketa pemilu. Ghani mendapat jadwal waktu yang lebih lama untuk pembebasan tahanan (Amerika Serikat telah sepakat dengan Taliban bahwa pembebasan akan terjadi dalam 10 hari). Taliban membebaskan tahanan mereka, meskipun tidak secepat yang mereka inginkan. Dan Amerika Serikat akan menjaga rencana perdamaiannya tetap utuh.

Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban (kanan) bersama Zalmay Khalilzad, utusan A.S. untuk perdamaian di Afghanistan saat menandatangin perjanjian perdamaian di Doha, Qatar, 29 Februari 2020. REUTERS/Ibraheem al Omari

Perubahan pikiran terjadi selama minggu yang menegangkan di Kabul, ketika para diplomat Amerika turun tangan dalam konflik antara Ghani dan saingannya dalam pemilihan presiden baru-baru ini, Abdullah Abdullah, untuk mencegah perpecahan dalam pemerintahan negara itu. Upaya itu gagal, dengan Abdullah mengklaim telah memenangkan pemilihan dan mengambil sumpah jabatannya sendiri pada hari Senin tepat di sebelah Ghani, yang dilantik untuk masa jabatan lima tahun kedua.

Segera setelah pelantikan Ghani, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo merilis pernyataan yang menyambut pengumuman Ghani. Pernyataan itu mendesak persatuan bagi para pemimpin Afganistan dan menjelaskan bahwa Amerika Serikat fokus pada satu prioritas tunggal: mewujudkan rencana perdamaiannya, yang membuatnya keluar dari Afganistan.

Pejabat Taliban telah berulang kali mengatakan bahwa mereka siap untuk langkah selanjutnya dari proses perdamaian yang dijadwalkan akan dimulai pada 10 Maret, tetapi sekarang menghadapi penundaan yang tidak jelas. Taliban tidak akan mau berdikusi dengan pemerintah Afganistan sampai tahanan mereka dibebaskan.

"Kami telah memberikan daftar terperinci kepada delegasi Amerika dan tidak ada yang bisa melakukan penipuan dalam daftar itu," kata Suhail Shaheen, juru bicara tim negosiasi Taliban yang berbasis di Qatar. "Satu-satunya syarat kami adalah bahwa mereka menyerahkan tahanan kepada kami di gurun atau di penjara, dan mereka hanya akan diterima setelah perwakilan kami mengkonfirmasi."

Perjanjian yang ditandatangani Amerika Serikat dengan Taliban telah menghadapi kritik keras dari anggota parlemen di Washington. Penentang mengatakan penarikan Amerika, yang secara resmi dimulai pada hari Senin, akan memberanikan Taliban dan membuat pemerintah Afganistan rentan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

50 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

54 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

59 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.


Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.


Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Ilustrasi Pesawat Carter. charterjetairlines.com
Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.


Kazakhstan Coret Taliban dari Daftar Organisasi teroris

31 Desember 2023

Anggota Taliban konvoi saat merayakan dua tahun kekuasaannya di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023.  Taliban merayakan ulang tahun kedua mereka kembali berkuasa, pengambilalihan Kabul dan pembentukan apa yang mereka katakan sebagai keamanan di seluruh negeri di bawah sistem Islam. REUTERS/Ali Khara
Kazakhstan Coret Taliban dari Daftar Organisasi teroris

Kazakhstan mengeluarkan Taliban dari daftar organisasi teroris berdasarkan organisasi teroris yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB.


Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

12 Desember 2023

Pandangan umum tentang properti yang rusak, menyusul ledakan oleh seorang pelaku bom bunuh diri di Bajaur, Pakistan 31 Juli 2023 dalam tangkapan layar ini diambil dari video media sosial. Bilal Yasir/via REUTERS
Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

Pakistan diguncang bom bunuh diri. Sebuah markas militer menjadi sasaran bom yang menewaskan 23 orang.


AS Beri Sanksi Puluhan Orang di Seluruh Dunia atas Pelanggaran HAM

9 Desember 2023

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 7 Desember 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
AS Beri Sanksi Puluhan Orang di Seluruh Dunia atas Pelanggaran HAM

Setahun terakhir, Departemen Keuangan AS telah memberikan sanksi kepada lebih dari 150 individu dan entitas di banyak negara terkait Pelanggaran HAM.