TEMPO Interaktif, Madrid, Spanyol:
Penyebab jatuhnya pesawat MD 82 Spanair di Bandara Barajas, Madrid, Spanyol, masih menjadi teka-teki. Siang tadi, tim investigasi mengevakuasi kotak perekam data-data penerbangan (black box) di antara reruntuhan yang hangus. Namun data-data dari kesaksian beberapa orang menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan mesin pesawat saat lepas lendas.
Menurut Menteri Perhubungan Spanyol Magdalena Alvarez, pesawat sempat batal lepas landas karena pilot melaporkan ada gangguan di indikator pengukur suhu luar. Perbaikan dilakukan, memakan waktu sekitar satu jam. Pesawat kemudian bersiap kembali lepas landas. Saat dalam kecepatan penuh, tiba-tiba pesawat berbelok ke kanan, lalu terbakar. "Tidak jelas, apakah saat itu roda pesawat sudah tidak lagi menyentuh landasan," kata Alvarez.
Berbagai laporan menyebut, mesin kiri pesawat terbakar sebelum pesawat kemudian melenceng ke kanan. Namun pakar penerbangan menyebut, kalau pun mesin terbakar, seharusnya itu tak akan menyebabkan kebakaran besar.
Meski belum jelas apa penyebab tragedi ini, Menter Penerangan Spanyol Nieves Goicoechea menampik spekulasi bahwa ada aksi teroris di belakang bencana ini. "Tidak diragukan lagi, ini semata-mata insiden" katanya.
Tragedi ini menewaskan 153 orang dari 172 penumpang dan awak pesawat. Salah satu korban tewas adalah Nguni Toka Rondonuwu, warga Indonesia berusia 30 tahun yang hendak menuju Karibia. Sebanyak 19 orang berhasil keluar selamat dari kobaran api, beberapa di antaranya luka parah.
DP |Dailyspain.Com