Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Malaysia Muhyiddin Yassin Bentuk Kabinet, seperti Apa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengumumkan kabinet barunya pada Senin, 9 Maret 2020, dan menunjuk empat nama menteri senior di kursi pemerintahan.

Mereka adalah Azmin Ali yang dipilih sebagai menteri Perdagangan Internasional dan Industri, Ismail Sabri Yaakob dari UMNO sebagai Menteri Pertahanan, Fadillah Yusof dari Gabungan Partai Sarawak ditunjuk sebagai menteri Ketenagakerjaan, dan Mohd Radzi Md Jiddin dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia menjadi menteri Pendidikan.

PM Muhyiddin mengatakan pemilihan keempat menteri senior itu diharapkan dapat memperlancar koordinasi di bidang yang berkaitan dengan ekonomi, keamanan, pembangunan infrastruktur, serta urusan pendidikan dan sosial.

"Intinya, saya ingin membentuk kabinet yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Para menteri senior ini akan membantu saya memimpin negara sebagai perdana menteri, termasuk memimpin rapat kabinet ketika saya sedang di luar negeri. Dengan adanya para menteri senior, saya rasa tidak perlu menunjuk wakil perdana menteri saat ini," ungkap Muhyiddin seperti dilansir Channel News Asia pada Senin, 9 Maret 2020.

Muhyiddin Yassin diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah setelah terjadi perebutan kekuasaan di Putrajaya lewat perubahan koalisi partai pendukung pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daftar nama menteri kabinet diumumkan sepekan kemudian setelah Muhyiddin dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 1 Maret lalu bersamaan dengan dipilihnya Hishammuddin Hussein dari UMNO sebagai Menteri Luar Negeri.

Malay Mail melansir koalisi Pakatan Harapan mengalami perpecahan dengan keluarnya Partai Bersatu dari jajaran koalisi. Partai Bersatu, yang sebenarnya didirikan Mahathir Mohamad, yang digantikan Muhyiddin, memilih mendukung pemerintahan Malaysia dengan Partai Umno, yang justru dilawan oleh Mahathir.

Mahathir keluar dari Partai Umno dan mendirikan Partai Bersatu karena menolak dugaan praktek korupsi yang dilakukan pemerintahan UMNO sebelum pemilu 2018.

SAFIRA ANDINI  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

1 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

1 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

1 hari lalu

Foto kolase Bos Apple Tim Cook dan Presiden Jokowi (Dok. Reuters/ANTARA)
Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta, hari ini Rabu. Apple akan berinvestasi di Indonesia?


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

5 hari lalu

Sejumlah Mahasiswa dan Alumni membagikan seleberan bertuliskan
Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

Beredar kabar Dekan FEB Universitas Nasional (Unas) dituding mencatut sejumlah nama akademisi Malaysia di publikasi ilmiahnya


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

6 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

6 hari lalu

Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

Bamsoet menegaskan, kabinet mendatang harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas, dan memiliki loyalitas yang tinggi.


Ditanya soal Calon Menteri Keuangan di Kabinetnya, Prabowo: Masih Lama

6 hari lalu

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di rumah dinas Airlangga, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Kamis 11 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Ditanya soal Calon Menteri Keuangan di Kabinetnya, Prabowo: Masih Lama

Menteri Pertahanan dan calon presiden Prabowo Subianto menghadiri acara halal bihalal di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.


Ketum PAN Tak Khawatir soal Jatah Kursi Menteri Berkurang jika Partai Lawan Gabung Koalisi

6 hari lalu

Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum PAN saat mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, di Konferensi Pers acara Buka Puasa Bersama DPP PAN dan Konferensi Pers yang berlokasi di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Ketum PAN Tak Khawatir soal Jatah Kursi Menteri Berkurang jika Partai Lawan Gabung Koalisi

Ketum PAN Zulkifli Hasan mengaku tak khawatir jatah kursi menteri berkurang jika koalisi semakin ramai.