TEMPO.CO, Jakarta - Hatice Cengiz, tunangan wartawan senior Arab Saudi Jamal Khasoggi pada Senin, 9 Maret 2020, mendesak PBB dan Uni Eropa agar meluncurkan sebuah penyelidikan internasional terhadap pembunuhan Khashoggi sekaligus membuktikan legitimasi dua Lembaga besar di dunia itu.
Dikutip dari aa.com.tr, tuntutan itu disampaikan Cengiz dalam sebuah acara konferensi pers berjudul ‘500 hari setelah pembunuhan Jamal Khashoggi’ yang dikoordinir oleh Asosiasi Koresponden PBB di Genewa atau ACANU. Cengiz adalah peneliti dan aktivis warga negara Turki.
Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]
Dalam kesempatan itu, Cengiz menyinggung laporan khusus PBB soal ekstra-yudisial oleh Agnes Callamard yang menyebut pihaknya menemukan bukti kredibel pasca-17 bulan pembunuhan Khashoggi. Pembuktian PBB itu mengarahkan agar dilakukan pembuktian lebih lanjut pada sejumlah pejabat Arab Saudi, termasuk Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
“Temuan dalam laporan ini sangat jelas, dibutuhkan sebuah investigasi internasional. Namun sejauh ini belum ada tanda-tandanya (penyelidikan bakal dilanjutkan) dan ini telah membuat saya dan pihak lainnya mempertanyakan legitimasi, legalitas dan otoritas PBB,” kata Cengiz.
Menurut Cengiz, dia sangat ingin membujuk negara-negara di Eropa dan negara anggota PBB untuk sama-sama mendorong dilakukannya investigasi internasional untuk kasus pembunuhan ini. Cengiz mengatakan pembunuhan kolosal telah dilakukan terhadap tunangannya dan mereka yang bertanggung jawab belum mendapat hukuman.
Khashoggi bekerja sebagai penulis kolom di surat kabar Amerika Serikat, Washington Post. Dia dibunuh pada 2 Oktober 2018 di kantor konsulat Arab Saudi di Kota Istambul, Turki.