TEMPO.CO, Jakarta - Murid-murid SD Sehit Haluk Yilmaz di Tokat, distrik Turhal, Turki, bersedih karena anjing liar yang mereka pelihara mati. Anjing liar itu dinamai Findik, namun ada juga yang memanggilnya Hazelnut.
Situs aa.com.tr mewartakan, Findik menyerah pada kesehatannya yang terganggu setelah menjalani perawatan di Ibu Kota Ankara, Turki pada Minggu, 8 Maret 2020. Anjing itu terserang sebuah virus yang berdampak pada pernafasan Findik, sistem pencernaan dan saraf pusat.
“Kami telah melakukan yang terbaik, namun kami tidak bisa menyelamatkan Findik, meski semua perawatan sudah dilakukan,” kata Dokter Hewan, Yagmur Denli.
Findik dilarikan ke dokter hewan pada tiga pekan lalu. Bagi murid-murid SD Sehit Haluk Yilmaz, Findik adalah anjing peliharaan yang amat dicintai. Mereka mengadopsi anjing liar berjenis kelamin betina itu setelah menemukannya terpojok hampir diserang oleh seekor anjing liar lainnya yang tubuhnya lebih besar dari Findik.
Findik menuai perhatian dan mendapat cinta dari masyarakat Turki setelah fotonya menggunakan seragam sekolah tersebar di media sosial. Difoto itu, anjing tersebut berpose bersama beberapa murid.
Findik tinggal di sebuah gubuk khusus anjing yang dibuat di sebuah kebun sekolah. Anjing itu kadang ‘mengikuti’ kelas pelajaran dan menikmati waktunya bermain-main bersama para murid.
“Putra saya menangis. Dia sangat mencintai anjing itu. Dia dan Findik biasa bermain selayaknya teman,” kata Yalcin Andic, salah satu orang tua murid, yang anaknya tak mau ke sekolah setelah anjing itu mati.