TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan meletus di Penjara Modena, Italia, pada hari ini, Senin, 9 Maret 2020. Gara-garanya, para narapidana menolak pembatasan kunjungan anggota keluarga oleh pemerintah setempat meski dengan alasan virus Corona (COVID-19).
"Sebanyak enam narapidana meninggal dalam kerusuhan tersebut," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 9 Maret 2020.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa hari terakhir, kasus virus Corona di Italia terus meningkat. Bahkan, Italia menjadi salah satu negara paling terdampak virus Corona di dunia. Per hari ini, tercatat sudah ada 7.375 kasus dan 366 korban meninggal akibat virus Corona di Italia.
Hal tersebut memaksa pemerinta Italia untuk mengambil berbagai langkah pengendalian untuk mencegah epidemi menjadi semakin parah. Beberapa kota, misalnya, diisolir untuk menekan angka pergerakan dari satu kota ke kota yang lain.
Selain itu, di penjara, kunjungan anggota keluarga narapidana juga dibatasi untuk mencegah penularan di dalam kompleks penjara. Sayangnya, langkah tersebut tidak diterima dengan baik oleh para narapidana seperti yang terjadi di Modena.
Menurut keterangan Kepala Administrasi Lembaga Permasyarakatan Italia Francesco Basentini, tiga dari enam nararpidana yang meninggal di Modena meghembuskan nafas terakhirnya di dalam penjara. Sementara itu, tiga sisanya meninggal ketika diselamatkan dari kerusuahan yang terjadi.
Adapun kerusuhan di penjara Modena bukanlah satu-satunya. Basentini mengklaim kerusuhan serupa terjadi di berbagai penjara di seluruh penjuru Italia. Di Penjara kota Pavia, misalnya, dua sipir penjara sampai disandera oleh narapidana.
Mengacu pada pengumuman pemerintah Italia pada hari Minggu kemarin, kontak antara narapidana dan anggota keluarga sesungguhnya tak sepenuhnya dibatasi. Mengutip Reuters, narapidan masih diperbolehkan mengontak anggota keluarga via telepon atau mekanisme jarak jauh lainnya. "Sistem ini akan berjalan hingga 22 Maret," menurut keterangan pemerintah Italia soal virus Corona (COVID-19)
ISTMAN MP | REUTERS