TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata menyerang Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok, ketika ia tengah berkonvoi di Khartom siang tadi, Senin, 9 Maret 2020. Bermodal senapan, mereka menembaki pria yang menggantikan Omar al-Bashir tersebut.
"Serangan tersebut adalah imbas dari pemerintahan Hamdok yang kesulitan menangani krisis ekonomi di Sudan. Krisis itu sudah terjadi berbulan-bulan sejak kejatuhan Bashir," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 9 Maret 2020.
Hamdok berhasil selamat dari serangan tersebut karena ia bertahan di mobilnya. Menurut keterangan saksi mata, yang dikutip dari Reuters, para pelaku menembaki Hamdok dari ketinggian.
Adapun peristiwa penembakan itu terjadi di sisi utara Khartoum. Tepatnya, berdekatan dengan jembatan Kober yang menghubungkan sisi utara Khartoum dengan pusat kota, tempat Hamdok berkantor.
"Saya melihat dengan jelas serangan dan ledakan. Serangan-serangan itu datang dari gedung-gedung tinggi," ujar salah seorang saksi mata yang dikutip dari Reuters.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti siapa dalang penembakan tersebut. Pihak kepolisian Sudan masih menyisir lokasi penembakan sekaligus menanyai saksi mata atas peristiwa yang terjadi.
ISTMAN MP | REUTERS