TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan dituding diam-diam mengirimkan masker wajah ke Korea Utara untuk mencegah penularan virus Corona di tengah kelangkaan masker di dalam negeri.
Tudingan itu merebak setelah satu media lokal YTN menayangkan video klip pekerja medis Korea Selatan mengenakan masker buatan perusahana Korea Selatan, Yuhan Kimberly.
Pemerintah Korea Selatan membantah tudingan penyelundupan masker ke Korea Utara.
"Pemerintah tidak menyediakan masker Korea Utara, organisasi nonpemerintah tidak meminta zin dari pemerintah untuk mengirim masker untuk menolong Utara,"kata Yoh Sang-key, juru bicara Kementerian Unifikasi hari Kamis, 5 Maret 2020, seperti dilaporan The Korea Times.
Sang-key meminta masyarakat untuk tetap waspada mengenai disinformasi. Mereka yang menyebarkannya akan diminta pertanggungjawabannya di pengadilan.
Di hari yang sama dengan bantahan pemerintah Korea Selatan, Korea Utara membebaskan 3.650 orang yang dikarantina sehubungan pencegahan wabah virus Corona.
Menurut radio pemerintah Korea Utara yang dikutip kantor berita Korea Selatan, Yonhap, sekitar 3.650 orang yang dikarantina di provinsi Kangwon dan Chagang dibebaskan pada hari Kamis, 5 Maret 2020.
Pembebasan mereka yang dikarantina ini menyusul pembebasan 221 dari 380 warga asing yang berada dalam pemantauan medis yang ketat oleh Pyongyang.
Tidak ada penjelasan resmi kapan mereka dikarantina dan asal negara yang dikarantina.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan peringatan Februari lalu tentang konsekwensi serius jika virus Corona muncul di negaranya, yakni melarang masuk turis dan membatalkan penerbangan internasional dan kereta.
Di hari yang sama dengan pembebasan mereka yang dikarantina, Kim Jong Un mengirim surat pribadi kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang isinya memberi semangat agar warga Korea Selatan kuat dalam menghadapi wabah virus Corona. Korea Utara hingga saat ini tidak mengeluarkan laporan apakah ada temuan kasus virus Corona di negara itu.