TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona yang terjadi di berbagai belahan dunia mendorong Amerika Serikat melakukan langkah-langkah pencegahan. Tim medis di negara Abang Sam itu dikerahkan untuk melakukan pemindaian atau screening pada para penumpang pesawat yang baru tiba di negara itu.
Para petugas pemindai itu berasal dari Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan yang pada pekan ini bertugas menjalankan sejumlah protokol kesehatan dan mengimbau mereka yang ada di bandara agar menggunakan masker. Sebelumnya pada Jumat, 6 Maret 2020, hal yang dikhawatirkan benar terjadi ketika dua petugas pemindai yang bertugas di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) positif terjangkit virus corona.
“Berita sedih. Simpati kami untuk para mitra kami di LAX,” tulis seorang staf senior di Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan, Amerika Serikat, seperti dikutip dari reuters.com.
Penumpang yang mengenakan masker terlihat di stasiun kereta api Shanghai di Shanghai, Cina 22 Januari 2020. Ada delapan kasus lain yang diketahui di seluruh dunia: Thailand telah mengkonfirmasi empat kasus, sementara Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang masing-masing melaporkan satu. [REUTERS / Aly Song]
Sejumlah petugas di Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan tak kaget ada mitra mereka yang ikut terjangkit virus corona atau COVID-19. Seorang mantan staf di Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan yang tak mau dipublikasi namanya mengatakan petugas pemindai penyakit malah terkena penyakit menular adalah hal yang pernah terjadi. Itu memperlihatkan para petugas pun dalam posisi tidak aman dan berisiko tertular penyakit.
Menjawab kejadian ini, Juru bicara Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Kristen Nordlund mengatakan petugas pemindai di bandara menerima peralatan perlindungan yang mereka butuhkan, yang semuanya tergantung pada kebutuhan mereka. Identitas dua petugas pemindai di bandara yang tertular COVID-19, tidak dipublikasi.
Sebelumnya pada 26 Februari 2020, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menggambarkan risiko penyebaran virus corona di negaranya sangat rendah. Namun saat ini, dari total 50 negara bagian di negara itu, separuh lebih melaporkan adanya pasien yang terjangkit virus corona. Jumlah korban meninggal karena virus COVID-19 di Amerika Serikat sebanyak 19 orang.
Para dokter di dunia, perawat dan petugas layanan gawat darurat mengatakan mereka mulai waswas atas apa yang mereka sebut tidak sepadannya perlindungan dan persiapan para pekerja medis di parit pertahanan. Banyak keluhan karena belum mencukupinya pelatihan dan kurangnya komunikasi di tempat kerja serta belum mencukupinya peralatan serta petugas yang bekerja.