TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Hong Kong mengkarantina seekor anjing yang tuannya terjangkit virus corona atau COVD-19. Sejumlah ahli mengatakan penularan virus mematikan ini dapat bertransmisi dari manusia ke hewan.
Kementerian Perikanan dan Konservasi Hong Kong (AFCD) pada pekan lalu mengatakan anjing itu telah menjalani tes dan terbukti positif terjangkit virus corona. Beruntung virus yang dibawa anjing bersifat jinak, si pemilik anjing itu mengklaim hewan peliharaannya tidak menunjukkan gejala apa pun yang berkaitan dengan virus.
"Kami akan terus memantau anjing tersebut dan akan melakukan tes lagi. Anjing hanya akan dikembalikan ke pemilik setelah negatif (virus Corona)," ungkap seorang pejabat di AFCD.
Seekor anjing mengenakan masker terlihat di area perbelanjaan utama, di pusat kota Shanghai, Cina, ketika negara itu dilanda wabah virus corona baru, COVID-19, 16 Februari 2020. Kabar hasil tes positif virus corona COVID-19 yang lemah pada seekor anjing, membuat para pemilik anjing peliharaan khawatir jika binatang kesayangannya tertular. REUTERS/Aly Song
Sampai saat ini masih belum diketahui pasti bagaimana hewan peliharaan dapat menjadi sumber penularan virus. Dalam website Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak tertera informasi apa pun mengenai pemilik hewan peliharaan yang bisa tertular virus corona. Namun, mencuci tangan setelah melakukan kontak langsung dengan hewan sangat dianjurkan demi mencegah penularan.
Michael profesor dari Wallach dari Universitas Teknologi di Sydney, Australia, percaya metode yang digunakan untuk mendeteksi virus terhadap hewan peliharaan sangat sensitif dan dapat mendeteksi virus sekecil apa pun di permukaan kulit.
"Semua orang harus tetap tenang dan ketika satu ekor hewan terinfeksi virus corona, maka jangan berasumsi semua hewan di planet ini terkena sehingga kita mulai mengubah sikap terhadap hewan peliharaan kita. Itu akan menjadi sebuah kesalahan besar,” kata Wallach.
Meski pihak berwenang Hong Kong menyimpulkan hewan peliharaan dapat tertular virus corona, hal ini tidak berlaku jika kucing maupun anjing dapat menularkan virus ke manusia. Pakar penyakit menular Dale Fisher mengatakan beberapa hewan memiliki jaringan sel yang sama untuk virus COVID-19. Namun belum ada bukti hewan bisa menjadi sumber penyebaran virus.
SAFIRA ANDINI | ABC NET AUSTRALIA