Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketegangan Suriah Mereda Setelah Rusia dan Turki Gencatan Senjata

image-gnews
Milisi Suriah menetapkan target untuk artileri di dekat Idlib, Suriah 27 Februari 2020. [REUTERS / Umit Bektas]
Milisi Suriah menetapkan target untuk artileri di dekat Idlib, Suriah 27 Februari 2020. [REUTERS / Umit Bektas]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan di Idlib, Suriah mereda setelah Rusia dan Turki sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Menurut sejumlah penduduk dan kombatan yang berada di garis depan Idlib, suara-suara artileri Turki ataupun desingan drone Rusia tak lagi terdengar sejak Jumat dini hari.

"Beberapa jam pertama, kami melihat ketenangan dari segala pihak yang terlibat (perang di Suriah)," ujar Ibrahim Al-idlibi, salah satu tokoh oposisi di Suriah ketika menemui kelompok pemberontak, sebagimana dikutip dari Reuters. Jumat, 6 Maret 2020.

Al-idlibi mengaku pesimistis gencatan senjata itu berlangsung lama. Berkaca pada gencatan-gencatan senjata sebelumnya, periode tenang tersebut umumnya hanya seumur jagung.

Selain itu, sejauh yang ia lihat, rasa tegang masih terasa di antara pihak yang berperang walaupun mereka tidak saling serang. Satu saja tanpa sengaja atau sengaja melakukan serangan, menurut Al-Idlibi, gencatan senjata akan usai. "Ini gencatan senjata yang sangat rapuh," ujar Al-Idlibi.

Semnentara itu, Ahmad Rahhal, mantan jenderal Suriah yang membelot ke kelompok pemberontak, mengaku kecewa dengan gencatan senjata yang terjadi. Sebab, kesepakatan gencatan senjata itu tidak diikuti dengan kesepakatan yang jelas tentang zona aman. Padahal, kata Rahhal, hal tersebut juga penting.

Rahhal menjelaskan, zona aman diperlukan untuk memastikan para pengungsi bisa aman dari serangan apabila gencatan senjata gagal. Selain itu, juga untuk memastikan mereka bisa kembali ke rumah masing-masing tanpa harus terlibat dalam peperangan yang terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak ada satupun yang menyinggung soal zona aman ataupun area untuk mundur. Jadi, kemana para pengungsi bisa pergi? Jelas mereka tidak akan mau kembali ke zona rezim," ujar Rahhal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada hari Kamis kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Hal tersebut untuk meredakan ketegangan di Suriah yang memakan banyak korban.

Dalam peperangan di Suriah, Rusia dan Turki memang mendukung pihak-pihak yang berselisih. Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad dan Turki mendukung beberapa kelompok pemberontak. Walhasil, ketika kedua pihak berperang, Rusia dan Turki ikut terjun ke medan pertempuran.

Adapun gencatan senjata terbaru diambil usai serangan Rusia di Idlib, Suriah. Rusia berdalih Turki telah melanggar hukum intrnasional dengan mengerahkan banyak pasukan militer ke Idlib. Sementara itu, mengutip Reuters, Turki mengarahkan pasukan ke Idlib untuk menahan kemajuan rezim Assad serta mencegah pengungsi di perbatasan selatan.

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

17 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

18 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

19 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

20 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.