TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan kasus kedua virus Corona atau COVID-19 pada Rabu.
Pasien tersebut adalah warga negara Saudi yang datang dari Iran melalui Bahrain dan tidak mengungkapkan bahwa ia telah mengunjungi Iran, di mana 92 orang tewas akibat virus Corona di negara tersebut.
Warga Saudi tersebut telah menemani orang yang dilaporkan pada Senin sebagai kasus pertama coronavirus di Arab Saudi, menurut Arab News, 5 Maret 2020.
Kementerian mengatakan pasien dalam karantina di rumah sakit dan bahwa semua orang yang melakukan kontak dengannya telah diuji untuk virus Corona.
Kementerian menambahkan bahwa orang dapat menelepon 937 jika mereka memiliki pertanyaan tentang virus.
Sejumlah calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Jeddah lewat Singapura mencari koper miliknya saat tiba di Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 28 Februari 2020. Sebanyak 112 orang calon jamaah umrah dari Sumatera Selatan melalui bandara Changi, Singapura dipulangkan kembali ke tanah air akibat adanya penangguhan visa umrah dan wisata yang dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi terkait penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Arab Saudi pada hari Rabu menangguhkan semua perjalanan umrah setelah melaporkan kasus kedua virus Corona.
Kerajaan memberlakukan larangan pekan lalu pada calon jemaah di luar negeri yang mengunjungi Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Larangan itu sekarang berlaku untuk warga negara Saudi dan ekspatriat, kata Kementerian Luar Dalam Negeri Arab Saudi.
Tujuan larangan adalah untuk membatasi penyebaran virus corona dan mencegah aksesnya ke dua Masjid Suci, kata seorang juru bicara Kemenlu Saudi.
Warga Saudi dan ekspatriat masih dapat mengunjungi Mekah dan Madinah untuk berdoa asalkan mereka tidak pergi untuk umrah, kata Wakil Menteri Haji Abdulfattah Mashat. "Mekah masih terbuka untuk pengunjung dari seluruh Kerajaan, keputusan hanya menunda kegiatan Umrah," katanya kepada TV Al Arabiya.
Sekarang ada lebih dari 3.150 kasus di Timur Tengah, hampir semuanya dalam atau terkait dengan Iran, yang memiliki 2.922 kasus yang dikonfirmasi dan 92 kematian. Untuk menghambat penyebaran virus Corona, pihak berwenang Iran membatalkan salat Jumat di semua ibu kota provinsi dan melarang perjalanan ke luar negeri untuk para pejabat.