TEMPO.CO, Jakarta - Joe Biden dan Bernie Sanders menjadi kandidat kuat Capres Amerika dari Partai Demokrat. Hal tersebut menyusul mundurnya Michael Bloomberg dari proses nominasi karena kurangnya jumlah delegasi yang bisa ia kumpulkan untuk terus lanjut dalam proses pencalonan.
Biden menjadi salah satu kandidat yang menarik perhatian. Setelah tampil buruk di kaukus dan debat kandidat capres, Ia berhasil membangun kembali dukungan untuknya. Di samping itu, mantan kandidat lainnya, Amy Kloubuchar, Pete Buttigieg, dan Michael Bloomberg pun memutuskan mundur untuk memberikan support kepadanya.
"Dia memiliki kesempatan paling besar untuk mengalahkan inkumben (Presiden Amerika Donald Trump). Saya berharap kalian mau bergabung untuk membantunya menjadi Presiden Amerika berikutnya," ujar Bloomberg setelah mengumumkan ia akan mundur dari proses nominasi sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis, 5 Maret 2020.
Biden mengucapkan terima kasih kepada mantan kandidat yang memutuskan untuk mendukungnya. Ia mengakui bahwa perjalanan masih panjang untuk mengalahkan Trump. Namun, dengan bantuan para mantan kandidat, ia yakin bisa mencapainya.
"Terima kasih atas segala kerja keras kalian, mulai dari mengubah kebijakan kepemilikan senjata hingga pengendalian perubahan iklim. Fokus utama kita adalah mengalahkan Trump dan kita akan mewujudkannya," ujar Biden.
Sementara itu, Sanders konsisten menjaga performanya. Ia berhasil mendapatkan tambahan dukungan atau delegasi. Meski begitu, Ia tak lupa melancarkan serangan ke Biden yang akan menjadi rival terkuatnya. Beberapa di antaranya adalah soal dukungan Biden terhadap perang di Irak serta keamanan sosial. "Saya rasa menjadi makin jelas untuk kalian perihal siapa yang harus dipilih," ujar Sanders.
Hingga berita ini ditulis, Biden menjadi kandidat dengan pengumpulan delegasi paling banyak berkat mundurnya beberapa kandidat. Ia mengumpulkan 433 sementara Sanders baru 388.
Angka tersebut masih jauh dari sempurna. Untuk bisa terpilih menjadi capres di dari Partai Demokrat, kandidat harus bisa mengumpulkan 1991 delegasi. Adapun batas waktunya adalah Juli nanti atau 3 bulan sebelum Pemilu Amerika 2020 digelar.
ISTMAN MP | REUTERS