TEMPO.CO, Jakarta - Media yang sudah berusia 85 tahun asal Australia, Australian Associated Press atau AAP, gulung tikar. AAP menyebut tidak akan lagi terbit dan menyalahkan pasar jurnalistik yang sekarang dibanjiri kebebasan media digital.
Dikutip dari rt.com, AAP didirikan pada 1935 oleh Keith Murdoch, yang dengan cepat tumbuh memiliki sejumlah biro di berbagai negara dengan wartawan koresponden hampir diseluruh dunia.
“Kami pernah punya tempat yang tidak ada bandingannya di Jurnalisme. Kami hadir untuk kepentingan publik dan saya sekarang takut untuk kekosongan yang ditinggalkan oleh kekuatan AAP, suara yang sangat diperhitungkan,” kata Pemimpin editor AAP, Tony Gillies.
What I love about my AAP colleagues and friends is their absolutely ego-less approach to their work. The number of times they’ve saved my butt when shorthand, technology or sheer lack of resources failed me are too many to mention. Thinking of them all tonight. #saveaap
— Melissa Singer (@melly_singer) March 3, 2020
AAP menuding konten digital telah membuat media itu harus gulung tikar. Disebut pula Google dan Facebook sudah mengambil revenue iklan dan Pemerintah Australia mengizinkan media-media online untuk saling bersaing.
“Dampak yang tak terduga pada platform digital, yakni mengambil konten orang lain dan mendistribusikannya secara gratis yang kemudian mengarah pada banyaknya perusahaan memilih tidak lagi menggunakan layanan professional AAP. Pemerintah Federal juga sudah gagal secara efektif membuat kesepakatan dengan aggregator konten digital, mesin pencari dan media sosial yang membuat berita-berita siap dibaca secara gratis,” demikian keterangan AAP.
Pengumuman dari AAP itu memunculkan tagar ‘saveAAP’ di Twitter. Banyak rekan-rekan sesama wartawan mengutarakan dorongan mereka di Twitter.
AAP bukan satu-satunya media yang merasakan dampak Facebook dan mesin pencari Google terhadap revenue iklan. Sekitar 30 ribu lapangan kerja dibidang jurnalistik hilang dalam beberapa tahun terakhir setelah raksasa teknologi mengambil alih lebih dari 60 persen revenue iklan digital Amerika Serikat. Selain itu, lebih banyak masyarakat Australia sekarang memilih media online.
AAP akan secara resmi berhenti terbit per Juni 2020, termasuk jaringan kontributor dari seluruh dunia dan koresponden di Selandia Baru, Port Moresby, London, Jakarta dan Los Angeles. Kepala AAP dan pejabat eksekutif Newscorp, Campbell Reid, menggambarkan perusahaannya sebagai responder jurnalisme pertama.