TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona atau COVID-19 yang telah menjadi pandemi dan merebak ke lebih dari 27 negara di dunia dinilai lebih bahaya daripada virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pernah terjadi pada 2003. Virus SARS menewaskan 774 orang serta menginfeksi lebih dari 8 ribu orang.
Menurut penelitian terbaru yang dikutip dari laman businessinsider.sg, COVID-19 merupakan salah satu jenis virus dari keluarga yang sama dengan virus SARS.
Anggota Paspampres memeriksa suhu tubuh seorang pegawai di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 3 Maret 2020. Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Virus corona, yang menyebar pertama kali di Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019 telah membunuh orang yang terinfeksi tiga kali lebih cepat dalam tempo delapan minggu dibanding virus SARS. Wabah virus SARS menginfeksi 8.098 orang pada periode November 2002 – Juli 2003. Virus SARS bermula pada 2002 yang diduga bersumber dari wilayah Guangdong.
Adapun gejala akibat virus corona hampir mirip dengan gejala awal virus SARS yang sempat menghebohkan dunia. Dimulai dari demam tinggi hingga gangguan pernapasan seperti pneumonia. Penyebaran kedua virus mematikan itu juga berasal dari hewan yang berada di pasar liar, lalu bertransmisi ke manusia.
Total korban infeksi dan korban meninggal akibat virus corona juga telah melampaui virus SARS. Virus SARS disebut sebagai pandemi pertama abad ke-21 yang telah menginfeksi sebanyak 8.098 orang di 29 negara, dan membunuh 774 jiwa dalam waktu delapan bulan. Sedangkan virus corona yang belum berakhir telah menginfeksi lebih dari 75 ribu orang dan menewaskan sekitar 2 ribu orang.
Para ahli juga menemukan persamaan gejala kedua virus dari hasil pengamatan paru-paru pasien, yakni berupa cairan yang ditemukan di paru-parunya.
Dalam penemuan baru-baru ini struktur molekular yang terdapat pada virus corona dinilai 10 kali lebih bahaya dibanding SARS. Inilah mengapa virus Corona lebih menular dibanding SARS dan lebih mudah untuk bertransmisi dari manusia ke manusia.
SAFIRA ANDINI | BUSINESS INSIDER