TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong menghadapi kekurangan pasokan peti mati setelah para pemasok peti mati di Cina menghentikan produksi karena penyebaran virus Corona (COVID-19). Virus corona sudah menyebar di hampir sebagian besar di kawasan Asia.
Pabrik-pabrik di Provinsi Guangdong, Cina, telah diimbau untuk menghentikan sementara usahanya sejak 10 Februari lalu akibat merebaknya wabah virus Corona yang mengkhawatirkan. Hal tersebut memicu pemilik usaha sektor pemakaman di Hong Kong kekurangan pasokannya dalam beberapa hari ke depan.
Kwok Hoi-pong, Ketua Asosiasi Bisnis Pemakaman di Hong Kong. Sumber: South China Morning Post/asiaone.com
Kwok Hoi-pong, Direktur Asosiasi Bisnis Pemakaman di Hong Kong mengatakan larangan produksi sementara, juga termasuk larangan pengiriman peti mati ke Hong Kong.
Menurut Kwok, Guangdong menyumbang sebesar 99 persen peti mati yang biasa digunakan di kota itu. Sedangkan permintaan dari beberapa kota biasanya sekitar 120 hingga 140 peti mati per harinya.
"Kami telah bertemu dengan badan asosiasi pada 1 Februari lalu dan kami benar-benar kehabisan pasokan. Hal buruknya adalah, pasokan akan menipis dalam hitungan minggu," ungkap Kwok. Dia menambahkan pihaknya telah meminta bantuan kepada pemerintah Hong Kong untuk mempertahankan bisnisnya itu.
Juru bicara Kementerian Kebersihan dan Pangan mengatakan pemerintah Hong Kong telah meminta otoritas Cina untuk mengizinkan pabrik peti mati di Guangdong agar melanjutkan produksi sesegera mungkin sehingga bisa mengirimkan pasokan peti mati ke Hong Kong.
"Jika pemasok kami di Guangdong gagal mengirim maka kami akan mempertimbangkan untuk memasok dari wilayah Asia Selatan," ujar Kwok.
Kwok menilai jika pihaknya memutuskan untuk memasok dari negara di Asia Selatan harga yang ditawarkan dari pemasok naik hingga enam kali lipat dibanding dari Guangdong. Kwok juga mengungkapkan pabrik pembuat peti mati telah memulai produksinya sejak beberapa hari yang lalu, namun hanya sekitar tiga pekerja saja yang ditugaskan di sana. Jumlah stok peti mati di Guangdong saat ini berjumlah 2 ribu set.
SAFIRA ANDINI | ASIA ONE