TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin di Eropa, Timur Tengah dan negara-negara di Benua Amerika kompak menerbitkan larangan melakukan acara pertemuan besar dan memperketat aturan bepergian menyusul munculnya banyak kasus baru pasien terjangkit virus corona di seluruh dunia. Amerika Serikat pada Sabtu, 29 Februari 2020 melaporkan kasus pertama virus corona yang berujung kematian.
Beberapa pemerintahan di dunia mengambil langkah menghentikan penyebaran virus corona, dimana Prancis mengumumkan untuk sementara melarang acara kumpul-kumpul atau pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 5 ribu orang. Total ada 73 kasus pasien dengan virus corona di negara itu.
Orang-orang yang memakai masker pelindung berjalan ketika mereka tiba di bandara Charles de Gaulle dekat Paris, Prancis, ketika wabah virus Corona terus berkembang, 29 Februari 2020. [REUTERS / Gonzalo Fuentes]
Virus corona telah mendorong Prancis membatalkan acara lari setengah-maraton yang dijadwalkan pada Minggu, 1 Maret 2020 dan diikuti oleh 40 ribu pelari. Switzeland juga telah membatalkan beberapa acara yang bakal dihadiri lebih dari seribu orang.
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan meskipun warga negaranya punya risiko rendah tertular virus corona, namun kematian akibat virus corona bakal bermunculan. Orang pertama di Amerika Serikat yang meninggal karena virus corona adalah laki-laki, 50 tahun, di Negara Bagian Washington.
“Kami tahu, akan lebih banyak kasus-kasus (yang muncul),” kata Pence, Sabtu, 29 Februari 2020.
Dikutip dari reuters.com, para pelancong dari Italia dan Korea Selatan yang datang ke Amerika Serikat akan mendapatkan proses pemindaian tambahan. Pemerintah Amerika Serikat memperingatkan warga negaranya agar menghindari pergi ke wilayah – wilayah yang telah terpapar virus corona.
Sedangkan larangan masuk bagi pelancong dari Iran ke Amerika Serikat, termasuk warga negara lain yang baru saja dari Iran dalam tempo 14 hari, akan diperpanjang. Amerika Serikat juga mungkin akan memperketat aturan bepergian ke wilayah selatan perbatasan negara itu dengan Meksiko.
Penyebaran virus corona telah berdampak pada permintaan tiket penerbangan dan banyak maskapai menangguhkan atau mengubah layanan penerbangan mereka. Gedung Putih mengadakan pertemuan dengan sejumlah maskapai untuk mendiskusikan aturan baru lalu-lintas perjalanan udara.
Ekuador sebelumnya pada Sabtu kemarin telah melaporkan kasus pertama pasien terjangkit virus corona, dimana pasien itu baru saja melancong dari Ibu Kota Madrid, Spanyol. Sedangkan Meksiko melaporkan ada empat kasus pasien virus corona di negara itu, yang keempat pasien itu baru dari Italia. Brazil juga melaporkan kasus kedua pasien terinfeksi virus corona yang baru pulang dari Italia.