Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Afganistan Siap Berakhir, Trump Mau Temui Pemimpin Taliban

image-gnews
Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar setelah serangan udara Militer AS terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, di Pantai Palm Barat, Florida, AS, 3 Januari 2020.
Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar setelah serangan udara Militer AS terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, di Pantai Palm Barat, Florida, AS, 3 Januari 2020. "Soleimani merencanakan serangan yang akan segera terjadi dan mengerikan terhadap para diplomat Amerika dan personel militer tetapi kami menangkapnya dalam suatu aksi dan menghentikannya," kata Trump kepada wartawan di resor Mar-a-Lago. [REUTERS / Tom Brenner]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump pada Sabtu mengatakan ia akan secara pribadi bertemu para pemimpin Taliban dalam waktu dekat setelah kesepakatan damai yang akan mengakhiri Perang Afganistan ditandatangani.

Trump berbicara beberapa jam setelah perwakilan AS dan Taliban menandatangani kesepakatan yang dapat membuka jalan menuju penarikan penuh tentara asing dan mengakhiri perang 18 tahun di Afganistan.

Dikutip dari Reuters, 1 Maret 2020, Trump mengatakan dalam konferensi pers di Gedung Putih bahwa perjanjian tersebut harus memungkinkan Amerika Serikat untuk menurunkan pasukannya di Afganistan dari 13.000 menjadi 8.600. Dia mengulurkan kemungkinan penarikan di luar jumlah itu, tetapi mengatakan Amerika Serikat dapat dengan cepat memulangkan pasukan jika diperlukan.

Dalam sambutannya pada konferensi politik konservatif di pinggiran Kota Maryland, Trump mengatakan jika Taliban memenuhi komitmennya, maka perang akan berakhir.

"Kita tidak bisa menjadi polisi bagi dunia," kata Trump yang sering menyatakan keinginan untuk menghentikan "perang tanpa akhir". Dia mengaku secara pribadi merasa terpukul bertemu dengan tentara yang terluka atau kehilangan anggota tubuhnya semalam kunjungan ke Walter Reed Medical Center.

Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban (kanan) bersama Zalmay Khalilzad, utusan A.S. untuk perdamaian di Afghanistan saat menandatangin perjanjian perdamaian di Doha, Qatar, 29 Februari 2020. REUTERS/Ibraheem al Omari

Anggota DPR dari Republik, AS Liz Cheney, putri mantan Wakil Presiden Dick Cheney, juga mengeluh tentang kesepakatan itu dan mengatakan pemerintah Trump harus mengungkapkan bagaimana mereka berencana untuk memverifikasi kepatuhan Taliban.

"Perjanjian hari ini dengan Taliban termasuk konsesi yang dapat mengancam keamanan Amerika Serikat," katanya.

Kesediaan Trump untuk bertemu dengan para pemimpin Taliban di retret presiden di Camp David, Maryland, tahun lalu adalah salah satu penyebab keluarnya John Bolton dari Gedung Putih. Kekerasan Taliban di Afganistan mendorong Trump untuk membatalkan pertemuan itu.

Perjanjian yang baru diteken menjabarkan jadwal untuk penarikan terakhir pasukan Amerika Serikat dari Afganistan, menurut New York Times.

Perang di Afganistan dalam beberapa hal menggemakan pengalaman Amerika di Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya Amerika untuk menanamkan sistem demokrasi di negara itu, dan untuk meningkatkan peluang bagi perempuan dan minoritas, berisiko jika Taliban, yang melarang perempuan dari sekolah dan perempuan dari kehidupan publik, menjadi dominan kembali. Korupsi masih merajalela, lembaga-lembaga negara lemah, dan perekonomian sangat bergantung pada bantuan Amerika dan internasional lainnya.

Perjanjian ditandatangani di Doha, Qatar, setelah setahun lebih perundingan putus-sambung, dan secara mencolok mengecualikan pemerintah Afganistan yang didukung Amerika, untuk terlibat dalam negosiasi.

Perang telah menelan biaya US$ 2 triliun (Rp 28 ribu triliun) dan menewaskan lebih dari 3.500 tentara Amerika dan pasukan koalisi serta puluhan ribu warga Afganistan sejak invasi AS setelah serangan 11 September, yang direncanakan oleh para pemimpin Al Qaeda di bawah perlindungan Taliban.

Trump memberikan makanan kepada pasukan di Afganistan selama kunjungan ke Kabul, 28 November 2019.[Erin Schaff / The New York Times]

Penarikan pasukan Amerika, yang saat ini sekitar 12.000 masih di Afganistan, tergantung pada pemenuhan komitmen utama Taliban yang telah menjadi hambatan selama bertahun-tahun, termasuk pemutusan hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional seperti Al Qaeda.

Perjanjian tersebut juga bergantung pada negosiasi yang lebih sulit untuk dilakukan antara Taliban dan pemerintah Afganistan mengenai masa depan negara itu. Para pejabat berharap pembicaraan itu akan menghasilkan pengaturan pembagian kekuasaan dan gencatan senjata yang langgeng, tetapi kedua gagasan itu telah diharamkan bagi Taliban di masa lalu.

Pada puncak perang, lebih dari 100.000 tentara Amerika menduduki Afganistan, seperti halnya puluhan ribu dari sekitar 40 negara di koalisi NATO pimpinan Amerika Serikat.

Perang telah berlangsung begitu lama, kapal perang sekutu dan rudal jelajah pertama menyerang pada 7 Oktober 2001, dan sepatu bot tentara Amerika menginjak tanah Afganistan pada 19 Oktober.

Pembalasan terhadap Al Qaeda dan sekutunya di antara Taliban adalah katalis yang mendorong invasi Amerika. The Washington Post pada 9 Desember menerbitkan 2.000 lebih halaman yang mengungkap kegagalan dalam Perang Afganistan, telah membuat Trump mendesak perundingan damai dengan Taliban.

Dari awal pembicaraan, pada akhir 2018, para pejabat Afganistan merasa terganggu bahwa Taliban telah menghalangi mereka untuk berpartisipasi. Mereka khawatir bahwa Trump akan tiba-tiba menarik pasukan tanpa mengamankan kondisi yang mereka anggap penting, termasuk pengurangan kekerasan dan janji Taliban untuk bernegosiasi melalui itikad baik dengan pemerintah Afganistan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

7 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

10 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

14 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

14 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

19 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

23 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

28 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

35 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

36 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

36 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.