TEMPO.CO, Jakarta - Khawatir atas penularan virus Corona, sejumlah diplomat asing menghentikan kegiatannya atau mengurangi aktivitasnya di Korea Utara.
Berdasarkan laporan CNN, 26 Februari 2020, Kedutaan Jerman, Kantor Kerja Sama Prancis, dan Kerja Sama Pembangunan Swiss menghentikan semua operasional di Pyongyang.
Adapun kantor kedutaan negara-negara lain di Korea Utara berencana mengurangi aktivitas mereka.
"Saya perkirakan sekitar 60 orang akan terbang," kata sumber CNN.
Tanggal penerbangan evakuasi para diplomat asing itu belum terkonfirmasi, namun seorang sumber mengatakan sepertinya pesawat itu akan terbang dari Pyongyang ke kota Vladivostok, Rusia.
Hingga kini belum ada data yang pasti mengenai jumlah diplomat asing yang ditempatkan di Korea Utara. Namun diperkirakan jumlah mereka kurang dari seratus orang.
Kantor berita Korea Utara hari Rabu lalu melaporkan lebih dari 380 warga asing telah ditempatkan di ruang isolasi. Setiap orang yang baru-baru ini kembali dari perjalanan luar negeri dan menunjukkan gejala tidak biasa juga dalam pemantauan.
Korea Utara belum mengkonfirmasi kasus virus Corona yang terjadi di perbatasan negara itu dengan Cina. Namun para ahli kesehatan global telah memperingatkan bahwa Korea Utara sangat rentan terhadap wabah mengingat lokasinya dekat dengan Cina dan perlengkapan medis yang terbatas.
Kamis lalu, Komite Sanksi PBB menyatakan pihaknya telah memberikan persetujuan dan izin untuk mengapalkan perlengkapan diagnosa medis ke Korea Utara guna memberangus kemungkinan wabah virus Corona.
"Komite seketika memberi izin untuk mengekspor perlengkapan. Masalahnya saat ini Korea Utara telah menutup perbatasan," kata Christoph Heusgen, Duta Besar Jerman untuk PBB.
Namun PBB akan meminta Korea Utara untuk mengizinkan peralatan itu masuk sehingga penduduka dapat terlindungi secara lebih baik dari penularan virus Corona.