TEMPO Interaktif, Teheran: Sehari setelah Iran menyatakan telah melakukan uji coba roket baru yang dapat meluncurkan satelit, negara itu kemarin menawarkan bantuan kepada negara-negara muslim yang lain untuk meluncurkan satelit. Namun, Pentagon dan pejabat militer di Washington menyatakan peluncuran misil Iran telah gagal.
Seorang pejabat, yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan tahapan pertama peluncuran misil berjalan sukses, namun tahapan kedua telah gagal. Dia terbang liar, ujarnya, dengan merusak bagian atas misil.
Meski secara keseluruhan gagal, peluncuran itu diperkirakan telah menambah pengetahuan Iran untuk meningkatkan keahlian peluncuran misilnya dan hal itu dipandang sebagai perkembangan yang merisaukan, menurut pejabat-pejabat Amerika.
Roket yang dapat membawa satelit ke luar angkasa juga dapat membawa kepala nuklir, dan pengumuman Iran itu telah menambah kekhawatiran Amerika bahwa program nuklir Iran bukanlah untuk tujuan damai, sebagaimana yang dikatakan Iran.
Iran telah membuat beberapa klaim terbaru terkait peluncuran misil yang menurut analist militer Barat terlalu berlebihan. Bulan lalu, Iran mengatakan telah meluncurkan beberapa misil, termasuk setidaknya satu misil yang menurut pemerintah Teheran memiliki jangkauan mencapai Israel. Analist militer Barat mengatakan propaganda perang itu hanyalah gertakan dibandingkan kekuatan nyata dan penggambaran misil yang terbesar dianggap menyesatkan.
Minggu lalu televisi Iran menampilkan peluncuran roket malam hari, dan mengatakan sebuah satelit telah dikirimkank e orbitnya. Namun, pejabat Iran kemudian mengatakan roket itu telah diledakkan.
Kemarin, Reza Taghipour, kepala badan luar angkasa Iran, mengatakan di televisi: “Saya mengumumkan saat ini Iran telah siap meluncurkan satelit-satelit dari negara Islam sahabat ke luar angkasa.”
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran, Mostafa Mohammad Najar, menepis kekhawatiran negara-negara Barat dan mengatakan mereka ingin mencegah Iran dari membuat kemajuan iptek, sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars. Ia mengatakan Iran “segera menempatkan satelit nasionalnya” ke orbit, namun tidak mengatakan kapan waktunya.
Kelompok pengawas nuklir PBB, International Atomic Energy Agency, berharap dapat mengeluarkan laporan program nuklir Iran bulan September. Kemarin, pejabat tinggi IAEA, Olli Heinone, melakukan pertemuan kedua dengan otoritas nuklir Iran, sebagaimana dilaporkan kantor berita ISNA. Iran mengatakan pertemuan pertama positif.
New York Times/Erwin Z