TEMPO.CO, Jakarta - Tokyo Disneyland akan ditutup mulai Sabtu, 29 Februari 2020, sampai 15 Maret 2020 menyusul kekhawatiran penyebaran virus corona yang menyebar di Jepang. Pengumuman itu disampaikan oleh operator Tokyo Disneyland pada Jumat sore, 28 Februari 2020 sehingga membuat lengkap seluruh taman bermain Walt Disney di kawasan Asia ditutup sementara.
Operator Disneyland di Jepang, Oriental Land, mengatakan Tokyo Disneyland dan DisneySea ditutup setelah Pemerintah Jepang merekomendasikan agar acara-acara yang mengundang massa atau acara besar, dibatasi selama dua pekan ke depan. Pengumuman Oriental Land itu, juga diputuskan sehari setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyerukan agar sekolah-sekolah diliburkan sampai tahun ajaran baru yang mulai pada April 2020.
“Kami berencana buka kembali pada 16 Maret 2020, namun kami akan pastikan lagi setelah melakukan kontak dengan institusi terkait,” tulis Oriental Land dalam situs mereka, yang akan memberlakukan sistem pengembalian tiket.
Pengunjung menyaksikan parade dengan berbagai karakter Disney saat parade Natal di Disneyland Paris di Marne-la-Vallee, Prancis, 17 November 2018. REUTERS/Benoit Tessier
Pemerintah Jepang juga sebelumnya telah memutuskan untuk membatalkan atau menunda acara-acara olahraga selama dua pekan menyusul semakin parahnya epidemi virus corona. Keputusan itu untuk memastikan virus corona bisa ditangani seefektif mungkin tanpa harus membatalkan pesta olahraga Olimpiade 2020.
Disneyland Shanghai dan Hong Kong sebelumnya sudah lebih dulu memutuskan tutup sementara atau sejak sebulan lalu. Penutupan sementara ini telah berdampak negatif pada raihan kuartal kedua perusahaan taman bermain itu. Penutupan Disneyland Shanghai di Cina di proyeksi dapat mempengaruhi laba operasi sekitar US$ 135 juta atau Rp 1,9 triliun jika ditutup selama dua bulan.