TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Korea Selatan melaporkan ada kenaikan jumlah pasien baru yang terjangkit virus corona atau COVID-19. Sampai Jumat, 28 Februari 2020, ada 256 kasus baru sehingga total kasus virus corona di Negeri Gingseng itu terkonfirmasi berjumlah 2.022 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 90 persen kasus virus corona ditemukan di Kota Daegu, pusat penyebaran virus corona terbesar di Korea Selatan. Total korban meninggal akibat virus corona seluruh Korea Selatan sebanyak 13 orang.
Seorang petugas kesehatan melakukan layanan desinfeksi di dalam sebuah gereja San Myeongdong atas wabah Virus Corona di Seoul, Korea Selatan, 26 Februari 2020. Dari 334 kasus baru, 307 berasal dari kota Daegu, yang menjadi pusat penyebaran virus corona di Korsel. Yonhap via REUTERS
Kasus penyebaran virus corona di Korea Selatan diduga bermula dari seorang perempuan, 61 tahun, yang mengikuti kegiatan di sebuah gereja di Kota Daegu pada 10 Februari lalu. Setelah perempuan itu menderita demam tinggi, baru diketahui dia terjangkit virus corona dan dari situ wabah virus corona diduga menyebar hingga penjuru Korea Selatan.
Otoritas berwenang saat ini telah melakukan pemeriksaan kepada lebih dari 210.000 jemaat gereja Shincheonji, setelah penyebaran kasus semakin mengkhawatirkan masyarakat. Gubernur Daegu, Kwon Young-jin memprediksi jumlah kasus virus corona bisa menyentuh angka 3.000 kasus pada hari berikutnya, apalagi jika ditemukan adanya korban terinfeksi dari pemeriksaan ratusan ribu jemaat gereja Shincheonji.
"Satu minggu ke depan menjadi titik puncaknya," ujar Kwon.
Tak hanya dilakukan pemeriksaan pada sejumlah jemaat gereja, kegiatan ibadah itu pun juga harus dihentikan sementara. Dilaporkan kantor berita Yonhap, Kementerian Kebudayaan Korea Selatan mengimbau seluruh masyarakat untuk menghentikan sementara layanan gereja dan acara-acara publik lainnya demi menekan penyebaran virus Corona.
SAFIRA ANDINI | CHANNEL NEWS ASIA | CNBC
