TEMPO.CO, Jakarta - Jangkauan Virus Corona semakin panjang seiring berjalannya waktu. Negara-negara yang sebelumnya terbebas dari virus Corona satu persatu mulai mengkonfirmasi bahwa virus dengan nama resmi COVID-19 tersebut sudah mencapai mereka. Salah satunya adalah Nigeria.
"Kami menghadapi kasus virus Corona pertama di Nigeria sejak epidemi bermula di Cina pada bulan Januari lalu," ujar Menteri Kesehatan Nigeria, Osagie Ehanire, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 28 Februari 2020
Ehanire mengatakan, pasien virus Corona pertama di Nigeria bukanlah warga lokal, melainkan warga negara Italia yang kebetulan bekerja di Lagos. Belum lama ini, kata Ehanire, pria Italia tersebut baru saja kembali dari Milan yang mengindikasikan bahwa ia tertular COVID-19 di sana.
Sebagaimana diketahui, Italia termasuk negara yang paling terdampak oleh virus Corona. Pertumbuhan kasus di sana relatif cepat. Hingga berita ini ditulis, sudah ada 650 kasus virus Corona dan 17 korban meninggal di sana.
"Namun pasien dalam kondisi stabil tanpa gejala penyakit yang serius. Ia akan dikarantina dan menjalani perawatan di Yaba (Lagos)," ujar Ehanire. Ehanire menambahkan bahwa dirinya sudah menugaskan staffnya untuk melacak siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan pasien asal Italia itu.
Sama dengan Nigeria, kasus di Lithunia jugalah orang yang baru saja kembali dari Verona, Italia. Bedanya, kali ini pasiennya adalah perempuan. Pemerintah Lithuania memastikan pasien telah dikarantina dan akan menjalani pemeriksaan untuk dua pekan ke depan.
"Sejauh ini dia dalam pengawasan intensif dan hanya menunjukkan gejala ringan. Tidak ada pneumonia ataupun demam tinggi," ujar pemerintah Lithuania dalam keterangan persnya.
Kasus di Selandia Baru sedikit berbeda dengan apa yang terjadi di Nigeria dan Lithuania. Seorang warga lokal berusia 60 tahun tertular virus Corona setelah kembali dari Iran, bukan Italia. Iran sendiri, saat ini, sedang menghadapi 245 kasus virus Corona.
"Meskipun ini kasus pertama virus Corona di Selandia Baru, kemungkinan ini berkaitan dengan community spread (penyebaran secara bebas) masih relatif rendah," ujar Kementerian Kesehatan Selandia Baru dalam keterangan persnya.
Dengan penambahan baru ini, maka bisa dinyatakan bahwa virus Corona (COVID-19) telah menyebar ke hampir seluruh benua di dunia.
ISTMAN MP | REUTERS