TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kuwait akan menangguhkan semua sekolah dan universitas, baik universitas swasta maupun negeri, selama dua pekan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona atau COVID-19.
Juru bicara pemerintah Tareq Al-Mezrem mengumumkan pada Selasa setelah pertemuan kabinet darurat, penangguhan akan berlaku mulai 1 Maret, dikutip dari Kuwait Times, 27 Februari 2020.
Kementerian Perdagangan dan Industri Kuwait kemudian mengumumkan pembatalan semua pameran dan acara yang direncanakan serta penerbitan izin yang relevan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan pers pada Selasa, kementerian mengatakan tindakan pencegahan diambil sesuai dengan instruksi Kabinet setelah pertemuan pada 17 Februari. Ini bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan membantu mengendalikan virus Corona atau COVID-19.
Kementerian Kesehatan Kuwait mengumumkan tujuh kasus infeksi virus Corona pada Rabu sore setelah mengkonfirmasi enam kasus baru pada hari sebelumnya yang terkait dengan perjalanan ke Republik Islam Iran. Total 25 kasus yang dikonfirmasi di Kuwait pada Rabu tengah hari, 26 Februari 2020.
Alarabiya melaporkan Kuwait akan mengirim pesawat ke Milan, Italia, untuk mengevakuasi warganya pada Kamis. Italia telah mengkonfirmasi 400 lebih kasus virus Corona, dengan 12 kematian sejak Jumat lalu.
"Kuwait Airways mengumumkan bahwa ... berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Administrasi Umum Penerbangan Sipil, pihaknya akan mengoperasikan satu penerbangan khusus ke kota Milan di Italia untuk mengevakuasi warga Kuwait," tulis akun Twitter Kuwait Airways pada Rabu.
Lembaga-lembaga pemerintah Kuwait juga telah mendesak masyarakat untuk hanya merujuk ke saluran berita resmi untuk mendapatkan informasi valid tentang virus Corona di tengah rentetan laporan palsu atau hoaks yang viral.