TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Korea Selatan menunda latihan militer bersama pada hari Kamis untuk membatasi penyebaran virus Corona atau COVID-19.
Korea Selatan melaporkan 334 kasus virus Corona lainnya pada hari Kamis, menjadikan totalnya menjadi 1.595, kasus infeksi tertinggi kedua setelah Cina, dikutip dari Reuters, 27 Februari 2020.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan perjalanan baru untuk Korea Selatan setelah militer AS melaporkan kasus pertama virus Corona pada hari Rabu, yakni seorang prajurit berusia 23 tahun yang berbasis di dekat Kota Daegu, Korea Selatan.
Militer Korea Selatan juga telah melaporkan sejumlah infeksi dan membatasi sebagian besar pasukan ke pangkalan.
"Pelatihan pos komando", biasanya dilakukan oleh anggota Komando Gabungan dua militer, akan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata perintah itu.
Petugas medis berjaga-jaga setelah mewabahnya virus corona di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, 23 Febrauri 2020. Warga Korea Selatan yang terinfeksi virus corona sejauh ini mencapai 763 kasus. Yonhap via REUTERS
Amerika Serikat dan Korea Selatan pada awalnya merencanakan untuk menggelar pelatihan pos komando gabungan yang disimulasikan komputer pada bulan Maret tetapi memutuskan untuk menunda sampai pemberitahuan lebih lanjut, mengingat keputusan Seoul untuk menaikkan peringkat siaga menjadi "parah" atau tingkat tertinggi, menurut Komando Pasukan Gabungan (CFC).
Menurut Yonhap, ini adalah pertama kalinya sekutu memutuskan untuk memodifikasi latihan gabungan karena masalah kesehatan.
Korea Selatan telah melihat lonjakan drastis dalam infeksi selama seminggu terakhir, dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi berdiri di 1.595 pada Kamis pagi. Sejauh ini, 12 telah meninggal.
Di antara personel militer Korea Selatan, 21 kasus telah dilaporkan, yakni 20 tentara yang aktif bertugas dan satu pekerja sipil Angkatan Darat. Sekitar 9.500 tentara Korea Selatan saat ini dalam karantina sebagai langkah pencegahan virus Corona.