TEMPO Interaktif, London: Sebuah lembaga berpengaruh yang mewakili pebisnis Inggris mengatakan bahwa ada "kemungkinan nyata" negara itu menghadapi resesi dalam enam atau sembilan bulan ke depan.
Dalam laporan ekonomi kuartalannya, British Chambers of Commerce (BCC) mengatakan bahwa meskipun penurunan besar tak mungkin terjadi, namun pemotongan tingkat suku bunga diperlukan untuk menghadapi ancaman masalah serius.
Pernyatan ini muncul setelah Gubernur Bank of England Mervyn King mengatakan Inggris menghadapi risiko resesi yang meningkat, dengan pertumbuhan ekonomi melambat dan inflasi diperkirakan bertahan.
"Ramalan ekonomi kuartalan menyoroti keadaan yang semakin buruk akan prospek ekonomi UK," kata David Kern, penasihat ekonomi BCC. "Saat ini ada peluang nyata resesi secara teknis."
Dia menambahkan, pengangguran akan meningkat hingga 300 ribu dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Pengangguran kemungkinan mencapai hampir 2 juta, kata Kern, dan tidak akan melebihi di atas itu.
"Pandangan kami adalah ancaman terhadap pertumbuhan sangat serius dan lebih cepat dari risiko inflasi yang lebih tinggi," Kern menambahkan. "Perekonomian UK sangat membutuhkan pemotongan suku bunga untuk melawan ancaman resesi."
AFP/Erwin Z