TEMPO.CO, Jakarta - Mesir pada Rabu, 26 Februari 2020, menggelar seremoni pemakaman secara militer pada mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Mubarak meninggal pada Selasa kemarin setelah berminggu-minggu di rawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) usai menjalani operasi.
Dikutip dari reuters.com, upacara pemakaman Mubarak dihadiri oleh tokoh politik pada era kepemimpinan Mubarak. Beberapa politikus yang tak pernah kelihatan batang hidungnya sejak Mubarak lengser, tampak menghadiri upacara pemakaman Mubarak.
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dibawa kedalam sebuah mobil ambulance setelah kembali dari pengadilan ke rumah sakit militer di Kairo, Mesir, 2 Maret 2017. REUTERS
Pemakaman Mubarak dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Dua putra Mubarak, Alaa dan Gama juga terlihat hadir. Presiden Sisi menyampaikan belasungkawa kepada Alaa, Gamal dan Suzanne istri Mubarak. Mubarak berkuasa di Mesir selama 30 tahun.
Setelah gelombang Musim Semi Arab pada 2011 yang mendongkelnya dari kekuasaan, Mubarak mendapatkan rehabilitasi di akhir masa hidupnya. Namun sebelumnya, Mubarak menghabiskan beberapa tahun antara penjara dan rumah sakit militer hingga pada 2017 saat Mesir di bawah kekuasaan Presiden Sisi, dia akhir dibebaskan.
Pemerintah Mesir mengumumkan masa berkabung selama tiga hari atas meninggalnya Sisi. Kepresidenan Mesir dan Angkatan Bersenjata negara itu menganggap Mubarak seorang pahlawan atas jasanya dalam perang Arab – Israel pada 1973.
Peti mati Mubarak diterbangkan ke komplek pemakaman keluarga dari tempat acara penghormatan terakhir. Puluhan pendukung Mubarak berkumpul di luar masjid Tantawi Field Marshalll, Desa Kafr al-Meselha kampung halaman Mubarak, area sungai Nil, Mesir.
“Ini sejarah 30 tahun, perpisahan setelah 30 tahun,” kata Zeenat Touhami, 35 tahun, asal Ibu Kota Kairo, yang bahagia karena nama baik Mubarak dipulihkan setelah kejatuhannya dan negara memperlihatkan apresiasi padanya setelah kematiannya.