TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sebanyak 39 anggota Parlemen dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) di bawah pimpinan Anwar Ibrahim menemui Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, di Istana Negara di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 26 Desember 2020.
Berbeda dengan anggota Parlemen dari partai lain sehari sebelumnya, anggota PKR datang ke Istana Negara dengan bus atap terbuka. Mereka tampak melambaikan tangan kepada para pendukungnya yang berada di Jalan Changkat Semantan, di depan pintu 2 Istana Negara Malaysia.
Usai bertemu Raja, anggota Parlemen PKR juga tampak turun dari bus setibanya di pintu keluar dan menyapa pendukungnya. Mereka disambut teriakan "Reformasi, Reformasi." Anggota Parlemen dari PKR Shamsul Iskandar, dalam pernyataan singkatnya mengatakan, "Pakatan Harapan sudah bertemu Raja dan menyampaikan aspirasi kami. Insyaallah. Kita tunggu. Saya jamin kita akan menemukan solusi terbak untuk negara ini."
Selain anggota parlemen dari PKR, hari ini Raja juga mengundang anggota 25 anggota parlemen dari Partai Bersatu, 42 dari Democratic Action Party (DAP), 8 anggota parlemen dari Sabah, dan 11 anggota PKR dari kubu Azmin Ali. Sehari sebelumnya Raja juga sudah memanggil 83 anggota parlemen dari Partai UMNO dan Partai Islam se-Malaysia (PAS).
Pemanggilan anggota parlemen oleh raja ini dilakukan setelah pemerintahan Pakatan Harapan bubar buntut mundurnya Perdana Menteri Mahathir Mohammad, Senin, 24 Februari 2020. Raja menerima pengunduran diri Mahathir namun keesokan harinya ia kembali dilantik sebagai perdana menteri sementara, Selasa 25 Februari 2020, sampai pemerintahan baru terbentuk.
Sesuai Konstitusi, Raja Malaysia berhak menentukan perdana menteri Malaysia. Selama ini perdana menteri berasal dari ketua partai yang memimpin koalisi partai pemenang pemilu. Mahathir menjadi perdana menteri setelah Pakatan Harapan memenangkan Pemilu Mei 2019.
Melalui pemanggilan kali ini, Sultan Abdullah ingin mengetahui siapa perdana menteri yang mendapat dukungan mayoritas dari 220 anggota parlemen. Sejumlah politisi PKR, DAP berharap Mahathir mendapatkan dukungan mayoritas sehingga bisa menjadi perdana menteri lagi. Namun UMNO dan PAS, usai bertemu Raja Selasa 25 Februari 2012, menyampaikan sikap agar ada pemilihan ulang untuk mendapatkan mandat baru dari rakyat.
ABDUL MANAN (KUALA LUMPUR)