TEMPO.CO, Jakarta - Warga Iran punya cara unik untuk meminimalisir tertular virus Corona COVID-19, yakni dengan salam kaki daripada salam menggunakan tangan.
Iran adalah negara dengan kematian tertinggi kedua di dunia setelah Cina. Video yang memperlihatkan warga Iran melakukan salam kaki viral.
Dikutip dari Albawaba, 26 Februari 2020, video Twitter yang dibagikan jurnalis Irak untuk Middle East Eye memperlihatkan seorang pria yang mendatangi dua temannya. Alih-alih berjabat tangan, mereka bersalaman dengan menggunakan kaki.
In Iran, using legs instead of hands to greet each other, in fear of corona virus outbreak.#Coronavirius pic.twitter.com/wAYXyA6gtS
— Azhar Al-Rubaie | (@AzherRubaie) February 23, 2020
Ketika Iran berjuang mengendalikan penyebaran virus Corona, wakil menteri kesehatan Iran dinyatakan positif virus Corona baru di tengah wabah yang membunuh 15 orang di Iran.
Iraj Harirchi batuk sesekali dan tampak berkeringat saat konferensi pers di Teheran pada hari Senin dengan juru bicara pemerintah Ali Rabiei, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam sebuah video yang disiarkan di televisi pemerintah, wakil menteri mengakui dirinya terinfeksi.
"Saya juga telah terinfeksi virus Corona," kata Harirchi dalam video yang tampaknya diambil sendiri. "Saya mengalami demam tadi malam dan tes pendahuluan saya positif keluar sekitar tengah malam," katanya.
"Sejak itu saya sudah mengisolasikan diri saya di suatu tempat. Beberapa menit yang lalu, saya diberi tahu bahwa tes akhirku sudah final, dan sekarang saya mulai minum obat."
Seorang anggota parlemen Iran yang mewakili dapil Teheran juga dinyatakan positif, menurut laporan Reuters.
"Tes virus Corona saya positif ... Saya tidak memiliki banyak harapan untuk melanjutkan kehidupan di dunia ini," tulis Mahmoud Sadeghi di Twitter.
Deputy Health Minister of #Iran Harirchi who has been briefing officials & journalists in the past couple of days has been confirmed to be infected with #CoronaVirus. He said in a video message that “we will defeat Corona”.#COVID19 pic.twitter.com/sgtMiDMbcC
— Abas Aslani (@AbasAslani) February 25, 2020
Dalam pesan yang sama, ia meminta kepala peradilan Iran untuk membebaskan tahanan politik untuk mencegah mereka dari infeksi dan untuk memungkinkan mereka menghabiskan waktu bersama keluarga mereka di tengah wabah virus Corona.
Iran mengatakan pada hari Senin ada 900 kasus suspek virus Corona, menampik klaim anggota parlemen dari Qom yang mengatakan 50 orang telah tewas di kota itu, yang menjadi pusat penyebaran wabah virus Corona di Iran.
Para pejabat menolak klaim bahwa korban tewas jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan dan berusaha mengecilkan bahaya wabah. Sampai hari Selasa, para pejabat Iran mengatakan ada 95 kasus yang dikonfirmasi dan 15 kematian akibat virus Corona.