TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Seoul meningkatkan upaya perlindungan WNI di Korea Selatan setelah negara ini menjadi pusat penyebaran virus Corona tertinggi di Asia di luar Cina.
KBRI Seoul memantau 37.043 orang WNI yang ada di Korea Selatan. KBRI juga terus menyebarkan informasi penting upaya pencegahan COVID-19, baik dilakukan langsung maupun koordinasi dengan mitra KBRI, paguyuban mahasiswa daerah, mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan Jamaah Gereja Indonesia.
Menurut rilis yang diterima Tempo pada 26 Februari 2020, KBRI juga secara aktif menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lain yang tinggal di daerah terdampak parah virus Corona, yakni di Daegu dan Gyeongsangbuk-do, untuk mengetahui keadaan mereka dan membagikan masker pelindung gratis.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai otoritas terkait di Korsel maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan. Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel," kata Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi.
"Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumbersumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul," lanjut Dubes Umar Hadi.
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan untuk mencegah meluasnya virus corona di sebuah pasar tradisionald di Seoul, Korea Selatan, 24 February 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji
KBRI Seoul juga memberikan hotline untuk kontak darurat masyarakat Indonesia di Korea Selatan di nomor Hotline KBRI Seoul +82-10-5394-2546.
Sejauh ini 12 orang meninggal akibat virus Corona di Korea Selatan. Dikutip dari Yonhap, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) melaporkan 169 kasus baru pada Rabu, menjadikan total kasus 1.146 sejak kasus pertama Korea Selatan 51 pekan lalu.
Sementara Korea Selatan telah merilis 22 pasien virus Corona yang sepenuhnya pulih dari rumah sakit pada Selasa pagi, kata KCDC.
Korea Selatan bersama dengan Iran dan Italia, menjadi klaster pusat penyebaran baru wabah virus Corona di luar Cina.