Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungan Trump ke India Diwarnai Bentrokan, Belasan Orang Tewas

image-gnews
Orang-orang yang mendukung undang-undang kewarganegaraan baru memukuli seorang pria Muslim selama bentrokan dengan mereka yang menentang hukum di New Delhi, India, 24 Februari 2020. [REUTERS / Danish Siddiqui]
Orang-orang yang mendukung undang-undang kewarganegaraan baru memukuli seorang pria Muslim selama bentrokan dengan mereka yang menentang hukum di New Delhi, India, 24 Februari 2020. [REUTERS / Danish Siddiqui]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - 15 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam bentrokan antara dua kubu pro kontra undang-undang kewarganegaraan baru di New Delhi, selama kunjungan pertama Presiden AS Donald Trump ke India.

Bentrokan, yang terburuk di ibu kota India sejak kerusuhan atas undang-undang kewarganegaraan baru dimulai pada bulan Desember, dimulai pada akhir pekan tetapi semakin mencekam pada hari Senin. Kekerasan meletus lagi di berbagai wilayah di timur laut Delhi pada hari Selasa, hanya beberapa kilometer jauhnya dari tempat Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu untuk mengadakan pembicaraan.

Ibu kota India telah menjadi fokus kerusuhan terhadap Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan, yang memudahkan non-Muslim dari tiga negara tetangga yang didominasi Muslim untuk mendapatkan kewarganegaraan India.

Dikutip dari Reuters, 26 Februari 2020, saluran TV lokal menunjukkan asap besar mengepul dari pasar ban yang telah dibakar dan para saksi mata menyaksikan gerombolan massa menggunakan tongkat dan batu berjalan di jalanan di bagian timur laut Delhi, di tengah insiden pelemparan batu.

Menteri dalam negeri India G. Kishan Reddy mengatakan pada hari Senin bahwa kekerasan itu adalah sebuah konspirasi untuk mencemarkan nama baik India ketika Trump berkunjung.

Beberapa dari mereka yang memprotes undang-undang kewarganegaraan menuduh bahwa Modi dan partainya, Partai Bharatiya Janata (BJP), menargetkan Muslim dan memicu kekerasan.

"Kami tidak memiliki senjata, tetapi mereka menembaki kami," kata Mohammad Shakir, seorang demonstran yang menentang amendemen. "BJP ini menargetkan Muslim. Mereka ingin mengubah India menjadi negara Hindu."

Unjuk rasa besaryang pecah di India beberapa jam sebelum Presiden Trump tiba kemarin bertujuan menolak Undang-undang Kewarganegaraan baru karena memberikan naturalisasi jalur cepat bagi warga asing non-Muslim. [ABC NEWS]

BJP nasionalis Hindu menyangkal adanya bias terhadap lebih dari 180 juta Muslim minoritas di India.

Saksi di rumah sakit setempat berbicara dengan korban Hindu dan Muslim, yang terluka dalam kekerasan pada hari Selasa. Beberapa korban di kedua kubu telah menderita luka tembak, dan banyak yang terlihat terluka di kepala dan tubuh mereka.

Seorang pejabat di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur di New Delhi mengatakan 13 orang telah meninggal di sana dan lebih dari 150 orang terluka telah dirawat di rumah sakit, kebanyakan karena luka tembak.

Seorang pejabat di Rumah Sakit Al-Hind di New Delhi mengatakan dua pria telah meninggal dan lebih dari 200 orang terluka telah dirawat di sana.

New York Times melaporkan 11 orang meninggal sejak kerusuhan Ahad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pejabat departemen pemadam kebakaran mengatakan timnya menanggapi lebih dari belasan panggilan atas serangan pembakaran, meskipun langkah-langkah darurat melarang setiap pertemuan di daerah yang dilanda kekerasan.

"Kami telah mencari perlindungan polisi karena kendaraan kami diblokir untuk memasuki daerah yang terkena dampak. Situasinya sangat suram," kata Direktur Pemadam Kebakaran Delhi Atul Garg.

Satu kendaraan pemadam kebakaran dibakar oleh pengunjuk rasa pada hari Senin dan sejumlah kecil petugas pemadam kebakaran terluka, tambah Garg.

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi menjelang pertemuan mereka di Rumah Hyderabad di New Delhi, India, 25 Februari 2020. [REUTERS / Adnan Abidi]

Komisaris gabungan polisi Alok Kumar mengatakan sekitar 3.500 polisi dan petugas paramiliter telah dikerahkan.

Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstran yang memprotes hukum amendemen kewarganegaraan di Jafrabad di timur laut Delhi pada hari Selasa. Seorang pemuda menderita luka pelet peluru karet di pahanya, sementara yang lain menderita luka di matanya, mengakibatkan wajahnya berlumuran darah.

Di Jafrabad Baru, penduduk setempat berpatroli di jalan dengan tongkat dan batang logam.

Dua wartawan dengan saluran berita NDTV lokal diserang dan dipukuli oleh massa.

Kekerasan terkait dengan protes yang berkelanjutan terhadap undang-undang kewarganegaraan India, tetapi ini adalah pertama kalinya protes memicu pertumpahan darah besar antara Hindu dan Muslim di India.

Namun pada hari Senin, Trump memuji India sebagai negara yang toleran.

"India adalah negara yang dengan bangga merangkul kebebasan, hak-hak individu, aturan hukum dan martabat setiap manusia," kata Trump.

"Persatuan kalian adalah inspirasi bagi dunia," kata Trump di hadapan 100.000 orang di negara bagian Gujarat, India, kampung halaman Modi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

17 jam lalu

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya. Foto: Canva
Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

1 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

4 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

5 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

5 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

6 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

6 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

8 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

9 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

Bentrokan antara prajurit TNI dan personel Polri beberapa kali terjadi, terakhir 5 hari usai lebaran bentrok di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

10 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.