TEMPO.CO, Jakarta - Politik Malaysia diselimuti spekulasi bahwa Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akan mengundurkan diri. Kantor Perdana Menteri Malaysia dan sejumlah sumber di Malaysia meyakinkan akan segera memberikan keterangan media terkait desas-desus ini.
Situs pemberitaan malaysiakini.com pada Senin, 24 Februari 2020, mewartakan sebuah sumber mengklaim surat sedang dipersiapkan untuk dikirimkan ke Istana Negara, namun malaysiakini masih belum bisa mengkonfirmasi secara independent klaim tersebut sejauh ini.
Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia. Sumber: thestar.com.my
Pemantauan Malaysiakini memperlihatkan sejumlah pemimpin dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia menuju ke rumah Mahathir di Sri Kembangan.
Sebelumnya pada September 2019, Mahathir mengatakan dia akan mundur dari jabatan sebelum digelarnya pemilu pada 2023.
“Saya berjanji akan turun sebelum pemilu berikutnya dan memberi kesempatan kepada kandidat lain. Jadi saya mungkin punya waktu paling banyak tiga tahun,” kata Mahathir dalam sebuah dialog dengan lembaga Dewan Urusan Luar Negeri atau Council on Foreign Relations.
Mahathir, 94 tahun, mengatakan dia perlu mencapai beberapa hal dalam tiga tahun masa pemerintahannya. Isu transisi kekuasaan menjadi pembicaraan banyak pihak sejak Mahathir muncul kembali ke pentas politik Malaysia. Dia memimpin koalisi partai politik bernama Pakatan Harapan, yang memenangkan pemilu 2018. Koalisi ini mengalahkan koalisi Barisan Nasional, yang dipimpin UMNO dan sempat berkuasa 22 tahun.