TEMPO.CO, London - Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle memutuskan tidak akan menggunakan kata “Royal” untuk bisnis baru yang akan mereka tekuni.
Juru bicara dair Duke dan Duchess of Sussex ini mengatakan ini terkait aturan main dari pemerintah Inggris.
Pasangan ini memutuskan tidak akan menggunakan kata “Royal” pada nama organisasi nirlaba yang awalnya akan diberi nama Sussex Royal Foundation.
“Duke dan Duchess of Sussex tidak berencana menggunakan kata “Sussex Royal”,” kata juru bicara pasangan ini seperti dilansir CNN pada 21 Februari 2020.
Harry merupakan anak kedua dari pasangan Pangeran Charles dan Lady Diana. Dia memiliki saudara tua yaitu Pangeran William.
Baca Juga:
Harry dan Meghan memutuskan pada Januari 2020 untuk tidak menjadi anggota keluarga kerajaan aktif. Ini karena mereka ingin mengembangkan bisnis sendiri dan tidak lagi bergantung pada anggaran kerajaan.
Pasangan Pangeran Harry dan Meghan telah sepakat sebelumnya untuk berhenti menggunakan gelar kebangsawanan His and Her Royal Highness.
Mereka juga tidak mendapatkan pendanaan dari negara, dan mengembalikan dana Sovereign Grant, yang digunakan untuk merenovasi rumah resmi saat menjadi bangsawan Inggris.
Pada saat yang sama, muncul informasi bahwa pasangan ini telah mengajukan hak cipta untuk merek “Sussex Royal”, yang meliputi berbagai produk seperti pakaian, barang cetakan, pengumpulan dana, edukasi dan layanan sosial.
Namun, upaya pengajuan hak cipta untuk merek ini akhirnya ditarik. Juru bicara pasangan ini mengatakan langkah itu sebenarnya dilakukan sebagai tindakan proteksi untuk mengikuti masukan mengikuti model “The Royal Foundation”.
Pasangan ini kembali ke Inggris pada Februari 2020 untuk melakukan tugas resmi terakhir sebelum akhirnya mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan Inggris.
Pada Rabu, pihak kerajaan mengumumkan kantor milik Pangeran Harry dan Meghan, yang terletak di Istana Buckingham, akan tutup. Pasangan ini bakal memulai masa transisi selama 12 bulan dimulai dari 31 Maret 2020.