TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Lesotho Thomas Thabane tidak menghadiri persidangan atas tuduhan membunuh mantan istri untuk pemeriksaan kesehatan di Afrika Selatan pada Jumat.
Lipolelo Thabane terbunuh di luar rumahnya di ibu kota Maseru hanya beberapa hari sebelum pelantikan Perdana Menteri pada Juni 2017.
Dikutip dari CNN, 22 Februari 2020, sebuah pernyataan dari kantornya mengkonfirmasi bahwa Perdana Menteri telah melakukan perjalanan ke Afrika Selatan Jumat pagi untuk perawatan medis yang mendesak.
"Alasan kami membuat pernyataan pers ini adalah untuk meletakkan rumor bahwa Perdana Menteri tidak ingin muncul di pengadilan," kata pernyataan itu.
Thabane diperkirakan akan muncul di pengadilan Jumat di mana polisi berniat menuduhnya melakukan pembunuhan terhadap mantan istrinya dan percobaan pembunuhan temannya.
Kantornya menambahkan bahwa dia akan muncul di pengadilan setelah perawatan medisnya selesai.
Menurut Reuters, Thabane dijadwalkan di pengadilan pada pukul 9 pagi atas kematian Lipolelo Thabane, yang ditembak mati pada Juni 2017 di dekat rumahnya di ibu kota Maseru dua hari sebelum ia menjabat.
Tetapi pada pukul 11 pagi, Thabane tidak ada di pengadilan.
Maesaiah Thabane, istri Perdana Menteri Lesotho Thomas Thabane, muncul di pengadilan dengan tuduhan membunuh istri Thabane sebelumnya, dua hari sebelum Thabane menjabat pada tahun 2017, di Maseru, Lesotho, 18 Februari 2020. [REUTERS / STRINGER]
Istri Thabane saat ini, Maesaiah Thabane, telah didakwa memerintahkan pembunuhan Lipolelo tetapi saat ini sedang dalam jaminan. Polisi mengatakan pada hari Kamis bahwa perdana menteri juga akan didakwa dengan pembunuhan.
Kasus pembunuhan cinta segitiga telah mengejutkan kerajaan Afrika selatan, sebuah negara pegunungan berpenduduk 2 juta orang yang dikelilingi oleh Afrika Selatan dengan sejarah panjang ketidakstabilan politik.
Perdana menteri mengatakan kepada radio lokal pada hari Kamis bahwa ia akan mundur pada akhir Juli, tetapi ia tidak menyebutkan kematian istrinya dan menyebutkan usia tua sebagai gantinya.
Baik perdana menteri Lesotho dan istrinya, yang menikah dua bulan setelah pembunuhan Lipolelo, membantah terlibat dalam kematiannya.