TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus Corona menerjang Italia dengan temuan 14 orang terinfeksi di kawasan mewah Lombardy dan dua di wilayah dekat Veneto.
Menurut laporan Reuters, hanya beberapa jam setelah pemerintah lokal di Italia menemukan enam kasus infeksi, pemerintah Lombardy melaporkan ditemukan 8 orang positif terkena virus Corona, lima di antaranya tenaga kesehatan.
Pemerintah Italia telah melarang semua acara publik dan menutup sekolah, kantor, dan acara olah raga di sejumlah kota kecil di tenggara Milan.
"Kami telah mempersiapkan rencana ini baru-baru ini, karena jelas apa yang telah terjadi dapat terjadi kapan aja," kata Roberto Speranza, menteri kesehatan Italia kepada wartawan menanggapi sejumlah dokter memepriksa ratusan orang yang diduga terlibat kontak dengan penderita virus tersebut.
Pemerintah Italia masih mencari tahu cara penularan virus Corona terhadap 16 orang yang terinfeksi.
Sebab tak seorang pun dari orang-orang yang baru terinfeksi pernah berkunjunge Cina. Namun pasien pertama, seorang pria usia 38 tahun asal kota Lodi, jatuh sakit setelah bertemu temannya yang baru-baru ini berkunjung ke Cina, seperti dilaporkan ansa.it.
Penderita berikutnya adalah istri pria tersebut, perempuan hamil berprofesi sebagai guru, dan seorang teman pria tersebut yang dilarikan ke rumah sakit setelah menderita gejala pneumonia setelah keduanya berolah raga.
Tiga korban virus Corona lainnya merupakan pelanggan bar Codogna dekat Lodi. Pemilik bar adalah ayah dari pria yang berolah raga yang dilarikan ke rumah sakit lantaran terkena gejala pneumonia.
Dua lansia berusia 77 dan 78 tahun terjangkit virus Corona di Veneto, namun dokter belum memastikan tentang bagaimana keduanya terinfeksi.
Setelah kasus pertama virus Corona ditemukan di Italia akhir Januari lalu, pemerintah Italia menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Cina. Kemudian, semua orang yang memasuki Italia setelah berkunjung ke Cina diminta untuk tinggal di rumah dan menjalani pemantauan.
Dua turis Cina asal Wuhan positif terjangkit virus Corona di Roma pada akhir Januari lalu. Kemudian seorang warga Italia yang direpatriasi menggunakan pesawat khusus bersama 56 orang dari sejumlah warga negara lainnya dari Wuhan menjalani perawatan di rumah sakit pekan lalu.