TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 234 narapidana yang berada di Cina menjadi korban virus Corona. Mereka berasal dari dua penjara yang berlokasi di provinsi Shandong dan Zhejiang. Atas kejadian tersebut, delapan orang pejabat lapas dipecat oleh pemerintah Cina.
"Mereka gagal menjalankan tanggung jawab mereka. Kerja mereka tidak solid dan pencegahan epidemi virus Corona pun berjalan dengan tidak akurat," ujar ujar Deputi Sekretaris Jenderal Pemerintah Daerah Shandong, Yu Chenghe, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat, 21 Februari 2020.
Berdasarkan rincian yang didapat dari Reuters, jumlah napi tertular virus Corona terbanyak berada di penjara Shandong. Di sana, sebanyak 207 napi tertular virus Corona.
Agar jumlah napi yang tertular virus Corona tidak bertambah banyak, pemerintah Shandong memutuskan untuk memindahkan para napi yang tertular ke rumah sakit Jining. Sementara itu, untuk mereka yang masih berada di penjara, pemerintah Shandong membangun fasilitas khusus di dalam kompleks penjara.
Investigasi terhadap kedua lapas juga akan dilangsungkan. Dengan begitu, menurut pemerintah Cina, bisa diketahui apa penyebab virus Corona masuk ke dalam penjara di Zhejiang dan Shandong.
Hingga berita ini ditulis, jumlah total kasus virus Corona di seluruh dunia sudah mencapai 76.772. Sementara itu, korban meninggal ada 2.247 dan pasien sembuh ada 18.438 orang.
Lebih lanjut, pertumbuhan jumlah kasus virus Corona pada Jumat ini adalah yang tertinggi selama beberapa hari terakhir. Kemarin, kasus virus Corona bertambah 394, sementara pada hari ini bertambah 889. Hal tersebut menunjukkan bahwa sulit untuk memprediksi apakah epidemi virus Corona sudah mencapai puncaknya atau belum.
ISTMAN MP | REUTERS | SOUTH CHINA MORNING POST