TEMPO.CO, Jakarta - Vinay Sharma, 26 tahun, pelaku perkosaan berantai di India dilaporkan mengalami luka setelah membenturkan kepalanya ke dinding selnya di penjara Tihar, Delhi, India. Sharma adalah satu dari total empat pelaku perkosaan yang akan menjalani hukuman mati dengan cara digantung pada 3 Maret 2020 nanti.
Dikutip dari ndtv.com, Sharma mengalami luka yang amat menyedihkan di bagian kepala, retak tulang di tangan kanan, gangguan mental dan mengalami schizophrenia.
Seorang petugas penjaga penjara mengatakan Sharma berusaha menyakiti dirinya dengan membenturkan kepalanya ke dinding penjara pada Minggu sore, 16 Februari 2020. Aparat keamanan penjara yang melihat kejadian ini, segera menghentikannya.
Mukesh Singh, pelaku perkosaan meminta pengampunan dari eksekusi hukuman mati. Sumber: Hindustan Times via Getty Images/mirror.co.uk
Pengacara Sharma menceritakan kliennya hilang ingatan. Dia tidak bisa mengenali orang, bahkan ibunya sendiri. Pengacara memohon agar Sharma dirujuk ke rumah sakit Institute of Human Behaviour & Allied Sciences.
Sebelumnya pada awal pekan ini, pengacara Sharma mengatakan ke pengadilan bahwa kliennya telah melakukan aksi mogok makan dan kondisi mentalnya terguncang. Sharma telah menjadi orang yang pemarah dan memperlihatkan sikap yang berbeda dari tiga pelaku perkosaan lainnya.
Sharma dan tiga rekannya melakukan perkosaan berantai pada 2012 terhadap seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran. Selain melakukan perkosaan mereka juga melakukan penyiksaan sangat brutal hingga membuat korban meninggal beberapa hari kemudian.
Pengadilan telah mengeluarkan surat perintah eksekusi hukuman mati pada Sharma dan tiga rekannya, yakni Akshay Thakur, 31 tahun, Pawan Gupta, 25 tahun, dan Mukesh Singh, 32 tahun.
Ibu korban berharap para pelaku perkosaan pada putrinya akan benar-benar dieksekusi mati pada 3 Maret nanti.
Total ada enam pelaku perkosaan. Dua pelaku lainnya, adalah seorang remaja, 18 tahun, yang dibebaskan setelah menjalani hukuman tahanan rumah semalam tiga tahun.
Satu pelaku lainnya, Ram Singh, meninggal bunuh diri dalam ruang tahanannya. Pengacara Sharma mengatakan kliennya mengalami kekerasan di dalam penjara hingga membuatnya mengalami gangguan mental akut. Walhasil, hukuman mati seharusnya tidak bisa dilaksanakan.