TEMPO.CO, Jakarta - Misteri hilangnya Malaysia Airlines MH370 pada tahun 2014 lalu belum terkuak hingga sekarang. Berbagai rumor beredar, mulai dari yang masuk akal hingga tidak. Kabar terbaru, menurut mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott, pesawat yang membawa 239 penumpang itu hilang karena aksi bunuh diri.
"Sejauh yang saya tahu, ketika pemerintah Malaysia menjelaskan situasinya, sejak awal mereka beranggapan bahwa pesawat itu hilang karena aksi bunuh-diri pilotnya," ujar Abbott sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 19 Februari 2020.
Pesawat MH370 dipiloti oleh pria berusia 53 tahun bernama Kapten Zaharie Ahmad Shah. Berasal dari Penang, Malaysia, Shah bergabung dengan Malaysia Airlines sejak tahun 1981.
Ketika MH370 hilang pada 8 Maret 2014 sambil membawa 239 penumpang, Shah sudah masuk dalam radar sosok yang dicurigai sebagai dalang. Namun, hilangnya kotak hitam MH370 menyulitkan otoritas Malaysia untuk membuktikan bahwa Shah lah yang harus bertanggung jawab.
Abbott berkata, Malaysia yakin betul Shah dengan sengaja 'menghilangkan' MH370. Otoroitas Malaysia, kata ia, bahkan tidak pernah menghadirkan alternatif lain soal kemungkinan penyebab hilangnya MH370.
"Sangat diyakini (oleh pemerintah Malaysia) bahwa hilangnya MH370 sudah pasti bagian dari upaya bunuh diri (Shah)," ujar Abbott.
Hal senada disampaikan oleh Mike Glynn, anggota dewan Asosiasi Pilot Internasional Australia. Ia mengatakan bahwa aksi bunuh-diri pilot adalah penyebab yang paling masuk akal untuk hilangnya MH370.
"Lebih masuk akal skenario seorang pilot mematikan alat komunikasi pesawatnya dibandingnya seorang pembajak. Saya sebenarnya enggan menduga bahwa kru yang bertanggungjawab, tetapi kasus seperti itu sudah terjadi dua kali," ujarnya mengakhiri.
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST