TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi mengkonfirmasi adanya WNI yang bekerja sebagai awak Kapal Pesiar Diamond Princess yang positif terjangkit virus corona. Dia menggambarkan situasi penyebaran virus corona dalam Kapal Pesiar mewah itu berubah per menit.
“Saya tidak dalam posisi untuk memberikan informasi pada media karena kami pun di sini diberi tahu. Selama yang saya tahu, ada dua tambahan yang terkena virus corona. Situasi berubah per menit,” kata Masafumi, disela-sela perayaan Resepsi Hari Ulang Tahun Kaisar; 'New Era, Reiwa' dan 'Tokyo Olympic and Paralympic Games', Selasa, 18 Februari 2020.
Wartawan bekerja di samping kapal pesiar Diamond Princess, dimana terdapat puluhan orang dinyatakan positif mengidap virus corona di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, 7 Februari 2020. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Menurut Masafumi, terkait penyebaran virus corona ini, sebaiknya semua orang tidak hanya fokus pada angka, namun fokus pada kerja sama untuk bersama-sama menghentikan penyebaran virus mematikan tersebut.
Dia mengatakan sulit menahan arus masuknya orang-orang yang ingin melancong ke Jepang, tetapi demi menekan penyebaran virus corona maka Jepang terpaksa menerbitkan larangan berkunjung ke Negara Sakura itu untuk turis asal Cina dan mereka yang pernah tinggal di Negera Tirai Bambu dalam dua pekan terakhir sebelum terbang ke Jepang.
Sebelumnya pada Selasa pagi, 18 Februari 2020, Duta Besar Masafumi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan di Jakarta terkait adanya WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess yang tertular virus corona. Total ada 78 WNI yang bekerja sebagai awak kapal di Kapal Pesiar mewah yang bersandar di Yokohama, Jepang. Masa karantina untuk awak kapal dan penumpang Kapal Pesiar itu berakhir pada 19 Februari 2020.
Masafumi meyakinkan setiap pihak berwenang di Jepang berusaha melakukan yang terbaik dalam mengatasi wabah penyakit ini, apapun warga negara orang tersebut. Sedangkan untuk rencana mengevakuasi awak kapal WNI di Kapal Pesiar itu, Masafumi pun menyerahkan kembali pada Indonesia.
Dia hanya memastikan Jepang siap bekerja sama jika memang hendak dilakukan evakuasi terkait penyebaran virus corona ini, namun dia pun mengingatkan para awak kapal WNI itu memiliki kontrak kerja dengan perusahaan yang mempekerjakan mereka sehingga harus ada komunikasi dengan pihak perusahaan pula.