TEMPO Interaktif, New Belgrade:Radovan Karadzic, bekas Presiden Bosnia-Herzegovina, ditangkap. Menyamar sebagai ahli pengobatan alternatif dengan teknik pengobatan energi kuantum, dia berkelana hingga Austria dan Italia. Anak-anak memanggilnya Santa Klaus.
Pria tua, penumpang bus nomor 73 dari ibu kota Serbia, Belgrade, menuju Batanica itu terlihat seperti pendeta. Cambang dan jenggot lebat melingkari sebagian wajahnya, sisanya ditutupi kacamata tebal. Rambutnya putih tebal diikat ke belakang.
Namanya Dragan David Drabic, ahli pengobatan alternatif. Polisi menangkap dia di sebuah pemberhentian bus sebelum Batanica pada pekan lalu. Tanpa perlawanan. Sebuah antiklimaks bagi Pak Tua yang sebenarnya bernama Radovan Karadzic, 63 tahun, itu. Dialah bekas Presiden Bosnia-Herzegovina yang dicari-cari polisi di seluruh dunia selama 13 tahun terakhir.
Karadzic dan pemimpin militer Bosnia-Herzegovina, Ratko Mladic, dituduh mendalangi pengepungan Sarajevo selama 43 bulan, yang mengakibatkan lebih dari 11 ribu orang tewas. Pembantaian penduduk muslim Bosnia di Srebrenica selama perang sipil 1992-1995 juga jadi tanggung jawab mereka. Srebrenica, yang berarti ”tambang perak”, adalah desa kecil di timur Bosnia. Selama Perang Bosnia, etnis muslim mengungsi ke sana di bawah lindungan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada Juli 1995 tentara Mladic menerobos masuk dan membunuh sekitar 8.000 pria dewasa dan anak-anak.
Sebelum Karadzic, beberapa tersangka ditangkap dan diseret ke Pengadilan Internasional Penjahat Perang Yugoslavia di Hague, Belanda, di antaranya mantan Presiden Serbia (1989-1997) Slobodan Milosevic, yang ditangkap pada 2001. Namun pengadilan Milosevic terseok-seok karena kurang bukti.
Baru pada akhir Mei 2005 ada titik terang. Pengadilan mendapatkan video berdurasi dua jam yang merekam pembunuhan enam pria muslim oleh kelompok paramiliter Serbia, Scorpions, pada Juli 1995. Tapi baru saja bukti baru diajukan, Milosevic mendapat serangan jantung dan meninggal di penjara pada 2006.
”Kami mengintai dia sepanjang perjalanan untuk memastikan apakah dia punya pengawal atau tidak,” kata kepala jaksa penuntut kejahatan perang Serbia, Vladimir Vukcevic, menceritakan penangkapan Karadzic. Menurut Vukcevic, mereka meringkus Karadzic pada Senin pekan lalu. Tapi, kepada Channel Four News, pengacara Karadzic, Sveta Vujacic, menuduh Vukcevic berbohong. ”Dia ditangkap tiga hari sebelumnya. Pada 18 Juli, pukul 09.30 malam,” katanya. (majalah Tempo) (bersambung)
Philipus Parera |Guardian | B92 | Telegraph | Financial Times |