TEMPO.CO, Jakarta - Seorang sopir pengiriman barang tetap menyampaikan pesan Valentine kepada istrinya yang sedang merawat pasien virus Corona dari luar rumah sakit di Cina.
Zhang Jiapeng, 25 tahun, mendapat ide tersebut setelah istrinya ditugaskan di klinik demam di Weinan, di provinsi timur laut Shaanxi, bulan lalu ketika wabah virus Corona pecah dan menyebar dari provinsi Hubei pusat.
Langkah-langkah darurat segera menyusul, dan provinsi Shaanxi bersiaga tinggi pada 25 Januari. Sejak itu, orang-orang diimbau untuk tinggal di rumah dan menghindari tempat-tempat umum, sementara istri Zhang bekerja di rumah sakit dan masuk ke karantina.
Zhang dan rekan-rekannya juga semakin sibuk karena orang-orang beralih ke layanan belanja online setelah toko-toko dan restoran tutup.
Dikutip dari South China Morning Post, 14 Februari 2020, sebagai kurir untuk JD.com, Zhang mengatakan dia memberikan paket jauh lebih banyak daripada biasanya selama shift hariannya, yang dimulai pukul 7.30 pagi. Pesanan yang melonjak membuat dia kadang harus bekerja sampai jam 10 malam.
"Saya belum melihat istri saya selama dua minggu," kata Zhang. "Yang bisa kita lakukan adalah mengirim pesan, saling menelepon, dan terkadang bermain game online bersama."
Pasangan itu menikah dua tahun lalu dan tahun ini adalah Hari Valentine pertama mereka bersama.
"Saya bekerja (jauh dari rumah) sebelumnya, jadi tahun ini kami membuat rencana untuk bepergian ke Xian untuk perjalanan untuk Hari Valentine," kata Zhang.
Tetapi rencana mereka batal karena wabah, kata Zhang, dan dia punya ide kreatif untuk Valentine.
Pada hari Senin, tiga hari sebelum ulang tahun pernikahan mereka, Zhang beristirahat sejenak dan mengendarai sepedanya ke rumah sakit, di mana ia mengangkat kertas pesan yang berbunyi: "Selamat ulang tahun pernikahan kedua. Semoga kamu bisa segera pulang."
Istrinya, yang mengenakan setelan pelindung, mengawasi dari jauh dan Zhang berharap virus Corona cepat hilang agar istrinya bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.