TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat, Normandy, diyakini telah menyita senjata rancangan dan buatan Iran, termasuk 150 rudal anti-tank dan tiga pelontar rudal.
Militer Amerika Serikat pada Kamis, 13 Februari 2020 menyatakan awak kapal perang Normandy menepikan dan menaiki sebuah dhow, yakni kapal layar tradisional yang sedang berlayar di di Laut Arab pada Minggu lalu.
"Senjata yang disita termasuk 150 rudal anti-tank (ATGM) Dehlavieh yang merupakan salinan ATGM Kornet Rusia buatan Iran. Disita di atas dhow tersebut komponen senjata rancangan dan manufaktur Iran, termasuk tiga pelontar rudal," tulis pernyataan militer Amerika Serikat.
Dalam keterangan itu juga dijelaskan senjata yang dirampasanya pada hari Minggu itu sangat mirip dengan yang disita oleh kapal perang Amerika Serikat lainnya pada November 2019. Ketika itu, awak kapal penghancur USS Forrest Sherman menyita dari sebuah kapal yang telah berhenti di Laut Arab bagian-bagian rudal canggih yang diduga ada sangkut-pautnya dengan Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang Amerika Serikat telah mencegat dan menyita senjata Iran yang diduga untuk digunakan kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, Iran dilarang memasok, menjual atau mengirim senjata ke luar negara kecuali disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. PBB juga memiliki resolusi untuk melarang pasokan senjata pada pemimpin Houthi.
Saat ini kelompok pemberontak Houthi di Yaman telah membangun gudang senjata mereka menggunakan manufaktur lokal dengan keahlian asing, dan komponen-komponen yang diduga diselundupkan dari Iran, sekutu mereka, serta tempat lainnya. Perang sipil Yaman dianggap sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
SAFIRA ANDINI | REUTERS