TEMPO.CO, Jakarta - Urusan pemerintah Amerika dengan Huawei belum usai. Kali ini, mereka memperkarakan perusahaan teknologi asal Cina tersebut dengan tuduhan penipuan, pencurian rahasia negara, dan pencurian properti intelektual. Hal tersebut terungkap dari dokumen dakwaan di Pengadilan Distrik Amerika New York, Kamis, 13 Februari 2020 waktu Amerika.
"Departemen Hukum menuduh Huawei telah berbohong soal kerjasama mereka dengan Skycom yang diduga menolong Iran untuk melakukan pengawasan domestik, termasuk demonstrasi di Tehran tahun 2009," sebagaimana tertulis di pernyataan pers Departemen Hukum AS yang dikutip dari CNN, Jumat, 14 Februari 2020.
Perkara baru ini menambah daftar panjang perkara yang dihadapi Huawei di Amerika. Kurang lebih sudah ada 12 tuduhan yang dialamatkan ke Huawei sejak tahun lalu, mulai dari tuduhan penipuan perbankan hingga melanggar sanksi ekonomi terhadap Iran. Huawei telah membantah semuanya.
Adapun semua perkara yang dihadapi Huawei ini dipercayai sebagai imbas dari perang dagang antara Cina dengan Amerika. Semua bermulai ketika pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump menuduh Huawei telah memata-matai Amerika dengan ekosistem teknologi yang mereka punya. Sejak saat itu, perang antara pemerintahan Trump dan Huawei belum pernah berhenti.
Departemen Hukum Amerika melanjutkan bahwa mereka sudah pernah menunjukkan bukti-bukti yang ada ke perwakilan Huawei. Namun, kata mereka, pihak Huawei selalu memberikan keterangan yang berbeda-beda ketika diperiksa berbagai pejabat Amerika mulai dari FBI hingga Dewan Intelijen.
Baca Juga:
Menanggapi langkah Amerika, Huawei menuduh Amerika tengah berupaya menjatuhkan reputasi Huawei. Menurut mereka, semua tuduhan yang dilayangkan Amerika mengada-ada dan lebih dilakukan karena faktor kompetisi.
"Dakwaan terbaru dari Departemen Hukum Amerika adalah upaya untuk merusak reputasi Huawei dan bisnisnya. Alasan mereka lebih berkaitan ke faktor kompetisi dibandingkan hukum," ujar perwakilan Huawei di pernyataan pers mereka.
Sementara itu, pemerintah Kanada tengah mempertimbangkan apakah mereka akan mengekstradisi CFO Huawei, Meng Wanzhou, untuk menghadari persidangan di AS. Pada tahun 2018, Wanzhou ditahan di Kanada atas permintaan pemerintah Amerika.
ISTMAN MP | CNN